CerpenSastra Kita

Karpet Masjid yang Basah

Parjo memang bekerja sebagai tukang ojek. Namun, bisa dikatakan itu hanya pekerjaan sampingan. Pekerjaan utama yang ia lakoni bersama ketiga sejawatnya adalah bermain judi dan terkadang mabuk-mabukan. Begitupun hari ini, di malam kedua bulan puasa.

Keempat penghuni pangkalan ojek itu sedang asik bermain kartu. Sesekali saling menertawakan kekalahan temannya. Kadangkala menyesali kekalahannya sendiri dalam berjudi. Semua larut dalam perjudian malam itu.

Warga sekitar kampung telah muak menasehati para penjudi itu. Pernah beberapa kali dinasehati oleh tokoh-tokoh kampung. Namun, berandalan pangkalan ojek itu hanya memberi beberapa anggukan ketika diminta untuk berhenti mabuk dan berjudi. Tapi, esoknya hal serupa itu diulangi lagi, lagi dan lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *