Pj. Bupati Pulau Morotai Apresiasi Kegiatan KPP
Foto: Kegiatan cara mitigasi dan meminalisir resiko jika terjadi bencana yang dilakukan oleh KPP (Foto: IST)
Morotai, MZK News – Pj. Bupati, Muhammad Umar Ali mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Meating Room kantor Bupati Pulau, Kamis (25/5/2023) mengenai cara memitigasi dan meminalisir resiko jika terjadi bencana.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati yang dibacakan oleh Pj. Sekda Pulau Morotai, F. Revi Dara mengatakan, dari letak geografis, Kabupaten Pulau Morotai memiliki resiko bencana. Oleh karena itu, kegiatan yang diadakan hari ini, dijadikan sebagai bekal masyarakat dalam memahami cara memitigasi dan meminalisir resiko jika terjadi bencana.
“Berapa bulan lalu, di Jakarta kami mengikuti rapat kordinasi penanggulangan bencana dalam rangka penguatan resiliensi berkelanjutan menghadapi bencana. Bapak Presiden sempat menyampaikan bahwa, apa yang ditakutin oleh dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang,” timpalnya di kegiatan penyadartahuan mitigasi bencana
dan adaptasi perubahan iklim
melalui tsunami drill di Meating Room kantor Bupati Pulau Morotai, Kamis (25/5/2025).
“Tapi yang lebih mengerikan yang ditakuti oleh semua negara adalah perubahan iklim dan perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis,” ucapnya.
Dalam acara itu, kata Bupati, presiden berpesan kepada seluruh pihak terkait, untuk memperkuat sistem peringatan dini. Edukasi dan pelatihan bagi masyarakat. Hal ini dilakukan mengantipasi terjadinya bencana.
“Kita semua ketahui, masih ada masyarakat Morotai yang memilih bermukim di area rawan longsor dan rawan abrasi. Hal ini tidak lepas dari karakteristik dan mayoritas penduduk kita yang mayoritas adalah petani dan nelayan. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan pemahaman tentang sikap apa yang harus kita persiapkan di tengah ancaman bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” imbuhnya.
Menurut Bupati, negara Indonesia dilalui dua lempeng aktif dan berada pada zona khatulistiwa beriklim tropis. Khusus Kabupaten Pulau Morotai memiliki tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi.
“Oleh itu kami menghimbau agar pelatihan ini dapat diikut dengan seksama. Sehinga kita semua punya pengetahuan yang baik, guna dapat menjadi bekal pribadi dan dapat meneruskan kepada masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, Koordinator Mitigasi Bencana dan Adaptasi Berusaha Iklim Kementrian KKP Fegi Nurhabni mengatakan, cara memilih lokasi, kriteria prioritas terutama yang memiliki resiko tinggi terhadap tsunami dan gempa bumi.
“Kita sudah menetapkan begitu kita tinggal melihat, mana yang paling rentan, memang memang kabupaten/ kota banyak pesisir. Tapi kan kami harus memilih juga mana yang prioritas, dan tahun ini kita pilih Kabupaten Morotai, karena dianggap rawan bencana,” tutupnya.
Reporter: Oje
Editor: Khoirul Anam