Epza: Tindak Tegas Oknum Satpol PP Pemukul Ibu Hamil
Medan, MZK News – Eka Putra Zakran, S.H., M.H., alias Epza seorang praktisi hukum dan pemerhati kebijakan publik dari Kota Medan menyoroti beredarnya video berdurasi 2 menit yang viral di media sosial terkait aksi pemukulan oknum petugas Satpol PP terhadap ibu hamil dalam razia kafe dalam penerapan PPKM Darurat di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/07/2021).
Menurut Epza aksi arogansi petugas Satpol PP dalam bentuk kekerasan dan pemukulan terhadap istri pemilik kafe dinilai sangat berlebihan. Bukan hanya itu, aksi pemukulan jelas melanggar hak asasi manusia (HAM) dan merupakan tindak kriminal. Oleh karenanya pelakunya harus ditindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Silahkan melakukan tugas-tugas kenegaraan dan/atau tugas kedinasan di masa PPKM Darurat ini, tapi ingat, petugas wajib mengindahkan ketentuan UU, bukan bertindak kasar dan ugal-ugalan. Kalau memberi tindakan harus sesuai SOP dong, jangan hantam keromo,” kata Epza.
Eka Putra Zakran, S.H., M.H., juga mengungkapkan, tidak elok lah, seorang petugas dalam menjalankan tugas dan fungsinya justru melakukan tindak kriminal. Itu yang menjadikan masalah baru.
“Makanya rekomendasi saya, jika ada petugas yang bertindak arogan, kasar dan tidak memanusiakan manusia, silahkan ditindak, beri sanksi, baik administratif maupun pidana, pecat dan pidanakan. Masa iya, kepada ibu hamil pun, petugas harus bertindak kasar dengan melakukan pemukulan. Dimana rasa kemanusiaannya?” tegas Eka Putra Zakran.
Dia juga menjelaskan bahwa jangan pernah menakuti masyarakat dan memperlakukan kasar terhadap mereka. Meskipun dalam kondisi darurat, tapi sejatinya petugas harus tetap mengedepankan rasa kemanusian, lakukan pendekatan, berikan arahan, petunjuk dan nasihat, sehingga masyarakat merasa tenang dan patuh pada ketentuan yang diterapkan pemerintah.
“Dampak PPKM Darurat ini bukan hanya kepada pengusaha makro, justru para pengusaha kecil dan masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya. Sebab itulah, petugas-petugas yang berdinas di lapangan diharapkan agar dapat menyentuh hati dan perasaan masyarakat dengan mengutamakan pendekatan bukan arogansi, marah-marah atau pemukulan dan perilaku kasar lainnya,” tutup Epza ke Awak Media.
Reporter: S Erfan Nurali.
Editor: Khoirul Anam