Enjoy it!FEATUREDHolidayNews

Rumah Rajut Syafir, Bentuk Cinta Terhadap Kampung

Berangkat dari keinginan yang sudah ada sejak lama untuk memunculkan sebuah karya yang bisa dijadikan sebagai khas Nagari seperti kain tenun dari Nagari Pandai Sikek yang telah mendunia. Voni Lifwarda, berhasil mendirikan sebuah usaha bernama Rumah Rajut Syafir yang beralamat di Jorong Kapalo Koto, Nagari Koto Laweh Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Rumah rajut tersebut bisa didirikannya berkat modal dan semangat dari suami, Mirzal DT. Tunaro yang menyokong secara penuh niat Voni untuk ikut andil membangun ekonomi masyarakat.


Saat berkunjung ke rumah anaknya di Kalimantan, ia sempat belajar merajut yang menyegarkan kembali ingatan tentang cara merajut. Sepulang dari Kalimantan, Voni mengajak adik-adik dan tetangganya untuk merajut dan setahun kemudian sudah ada beberapa produk yang bisa dipasarkan.


Berawal dari hanya mengajak tetangga itulah, sekarang perempuan 60 tahun itu sudah mencetak 20 orang perajut yang karyanya sudah bisa dipasarkan. Perajut di Rumah Rajut Syafir itu beragam usia, mulai dari anak kelas 5 Sekolah Dasar (SD), anak SMP, ibu-ibu muda bahkan wanita lanjut usia. Biasanya, lansia merajut peci haji, selimut bayi, atau tas dengan motif yang mudah dipelajari.


Sekarang selain mengelola toko, Voni aktif membimbing masyarakat yang ingin belajar merajut. Karya-karya Rumah Rajut Syafir ini mendapat perhatian dari istri Gubernur Sumatera Barat, Nevi Zuairina dan Dinas Koperindag Tanah Datar dengan membawa serta rajutan di acara pameran. Bahkan karya masyarakat binaan Voni ikut dipamerkan pada acara festival Minangkabau di Tanah Datar yang berlangsung tanggal 4 s/d 8 Desember 2019 di Gedung Maharajo Dirajo, Batusangkar.


Terkait dengan itu, tentu saja Voni dan teman-teman berusaha memasarkan produk karya mereka. Namun masih terkendala dengan penjualan meski rajutan sangat diminati oleh wisatawan yang datang dari Batam, Jawa, Palembang maupun Malaysia.
Produk yang sudah berhasil diciptakan diantaranya: tas rajut untuk dewasa, remaja, anak-anak, dompet, taplak meja, sarung bantal, sarun galon, wadah tisu, sepatu, sendal, mainan kunci, dan lain-lain.


Biasanya Voni memasarkan rajutan di media sosial seperti facebook, banyak pesanan yang berdatangan mulai dari tas, sarung bantal, dan sepatu. Pemesan bisa memesan rajutan sesuai selera baik model, warna, dan ukurannya. Harga hasil rajutan di Rumah Rajut Syafir juga beragam, dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah.


“Sejak pandemi covid-19 omset menurun hingga 90%, namun kami tetap buka dan berharap pandemi segera berlalu sehingga kunjungan masyarakat ke Nagari Koto Laweh kembali normal dan otomatis kunjungan ke rumah rajut juga ikut normal, ” Ujar Vonis saat diwawancarai via whatsapp (20/06).


Ibu tiga anak itu mengaku sangat senang dengan kegiatannya sekarang setelah pensiun mengajar sejak 2011 silam. Ia hanya berharap kelak usaha rumah rajut ini benar-benar bisa membantu ekonomi masyarakat dan memperkenalkan kampung kepada dunia. Jika teman-teman ingin tahu lebih lanjut tentang Rumah Rajut Syafir, bisa berkunjung langsung atau singgah ke facebook pemiliknya di Voni Lifwarda. Coba aja, selamat terpesona!

Penulis: Lira Yanti (Reporti)
Editor: Martha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *