Bupati Toba Terima Audiensi BPS, Bahas Data Kemiskinan, Pertanian, dan Peningkatan SDM
Toba, MZK News – Bupati Toba, Effendi S.P. Napitupulu, didampingi Kepala Dinas Kominfo Sesmon T. Butarbutar, menerima audiensi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toba di ruang kerja Bupati, Selasa (9/9/2025).
Audiensi ini dipimpin oleh Kepala BPS Toba, Sabar Alberto Harianja, bersama Kepala Subbagian Umum dan Ketua Tim BPS.
Pertemuan tersebut membahas perkembangan data kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor pertanian, serta penguatan kualitas data sektoral di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba.
Dalam paparannya, Kepala BPS Toba, Sabar Alberto Harianja, menyampaikan bahwa berdasarkan data tahun 2024, tingkat kemiskinan Kabupaten Toba mencapai 8,07 %.
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir tergolong lambat sehingga menjadi tantangan yang harus segera diatasi.
Sementara itu, IPM Kabupaten Toba terbilang cukup tinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara. Capaian tersebut ditopang dua dimensi utama, yaitu kesehatan dan pendidikan, terutama dengan prestasi unggul di sektor pendidikan. Namun, dimensi ekonomi dinilai masih memerlukan perhatian khusus.
“Setiap dinas harus secara periodik mengeluarkan data sektoral yang lengkap, termasuk metadata. Ini penting agar data benar-benar akurat dan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan,” jelas Sabar Alberto.
Dalam kesempatan itu, BPS juga memaparkan rencana pelaksanaan PESTA#9 (Pembinaan Statistik Sektoral Seri 9) yang akan digelar pada Rabu, 17 September 2025 di Balai Data Kantor Bupati Toba.
“Kami berharap Bapak Bupati berkenan hadir untuk membuka kegiatan ini. Kehadiran Bupati akan memberikan semangat baru bagi seluruh tim dalam pembinaan data statistik sektoral di Kabupaten Toba,” ujar Sabar.
Sebagai Pembina Data, BPS akan bersinergi dengan Dinas Kominfo selaku Walidata dan Bappedalitbangda sebagai Sekretariat Data untuk memperkuat integrasi data sektoral di daerah.
Dalam audiensi tersebut, BPS juga menyoroti rendahnya produktivitas sektor pertanian, khususnya tanaman pangan.
Hal ini disebabkan oleh usia petani yang sebagian besar sudah lanjut serta pengolahan pertanian yang masih konvensional.
BPS menekankan perlunya dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam penyediaan data secara berkala sebagai dasar penyusunan program peningkatan produktivitas pertanian.
Menanggapi paparan BPS, Bupati Effendi menegaskan pentingnya kerja sama erat antara pemerintah daerah dan BPS.
Ia juga mendorong adanya inovasi di sektor pertanian, terutama dalam mengolah hasil panen agar memiliki nilai tambah.
“Kalau cabai bisa diolah menjadi saus atau sambal, begitu juga dengan tomat dan komoditas lainnya. Dengan inovasi ini, hasil pertanian dapat lebih bernilai tambah. Saya optimis keadaan ekonomi Toba bisa kembali stabil pada 2026,” ungkap Bupati Effendi.
Bupati Effendi juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Toba. Ia menyebut masih banyak lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena keterbatasan biaya dan akses.
Sebagai solusi, pemerintah daerah berencana membuka peluang kerja ke luar negeri, seperti ke Korea Selatan dan Jepang.
“Dengan banyaknya putra-putri Toba yang bekerja di luar negeri, tentu akan membawa manfaat bagi keluarga dan daerah. Kita ingin masyarakat kita bisa marsitoguan saling mendukung satu sama lain demi kemajuan Toba,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, Bupati Effendi menegaskan bahwa masukan langsung dari masyarakat juga sangat penting dalam perencanaan pembangunan.
“Selain basis data dari BPS, kami juga ingin tahu langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di lapangan. Dengan begitu, program kerja yang dijalankan benar-benar tepat sasaran,” pungkas Bupati Effendi.
Reporter: Dochmerson
Editor: Khoirul Anam