DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Ketum PEWARNA Indonesia Sikapi Pernyataan Mendes Terkait Wartawan Bodrex

Jakarta, MZK News – Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Yandri Susanto mengeluarkan pernyataan kontroversial terhadap profesi wartawan.

“Yang paling banyak mengganggu kepala desa itu, LSM dan Wartawan Bodrex. Jadi, mereka keliling hari ini minta sama kepala desa satu juta,” ujarnya dalam video berdurasi 41 menit.

Kalau tiga ratus desa, tukasnya lagi, tiga ratus juta.

“Kalah gaji kemendes itu,” pungkasnya.

Menyikapi hal tersebut, Yusuf Mujiono, S.Th., Ketua Umum Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia menegaskan agar semua pihak harus sama-sama memahami tugas jurnalis dan media, sesuai Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Kami menentang keras adanya prilaku jurnalis melakukan pemerasan dengan penyalahgunaan profesi wartawan untuk kepentingan pribadi,” terangnya mengoreksi kedua belah pihak, wartawan dan pejabat publik.

Tetapi, tuturnya lebih lanjut, kami juga meminta menteri atau pejabat publik tidak asal bicara dengan menganggap semua prilaku itu dilakukan oleh semua orang yang berprofesi sebagai wartawan.

“Bagi siapa pun pejabat publik dari berbagai instansi, tidak perlu takut jika ada upaya ‘pemalakan’ yang dilakukan oknum yang mengaku wartawan, jika memang bersih,” katanya tegas.

Yusuf juga mengungkapkan bahwa wartawan bersikap independen, membuat berita yang akurat, berimbang dan beritikad baik.

“Sehingga cara-cara yang ditempuh wartawan adalah profesional dalam tugasnya,” katanya lagi.

Sembari dirinya mengingatkan bahwa ada pasal yang melarang wartawan menyalahgunakan dan menerima suap dalam melaksanakan profesinya.

“Jadi, baik penerima maupun pemberi suap harus sama-sama menyadari. Jika bersih, tidak perlu takut,” tutupnya.

Reporter: Denny Zakhirsyah

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *