ArtikelFEATUREDPendidikanTOP STORIES

Merajut Keberagaman Agama dalam Bingkai Kampung Pancasila

Oleh: Alya Cindana (Mahasiswi Departemen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Padang)

Kampung Pancasila merupakan sebuah julukan untuk suatu wilayah yang dijadikan lokasi implementasi dari nilai-nilai Pancasila. Selain itu, kampung pancasila dijadikan sebagai model dalam penerapan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kehadiran kampung pancasila sangat penting.

Setidaknya ada lima poin krusial mengapa kampung pancasila sangat diperlukan. Pertama, adanya kampung pancasila bisa menciptakan suatu model pembelajaran Pancasila bagi masyarakat. Kedua, kampung pancasila sebagai wadah menumbuhkan kerukunan antar masyarakat.

Ketiga, menjadi sarana menyalurkan nilai-nilai bhineka tunggal ika. Keempat kampung pancasila menjadi ajang menanamkan pemahaman bahwa seluruh WNI wajib mengaplikasikan sila pancasila, terakhir, sebagai sarana menanamkan pemahaman bahwa seluruh WNI wajib memberikan penghormatan yang setinggi-tinggi terhadap pemimpin bangsa (Sutiah, 2020:34).

Menurut Shofa (2022: 146) kehadiran kampung pancasila dimaksudkan untuk menambah guyub rukun dan sikap toleransi antar umat beragama.

Kampung Pancasila merupakan salah satu program yang digagas oleh institusi TNI AD. Institusi TNI AD yang ada di setiap kabupaten/kota akan memilih satu lokasi yang dijadikan role model untuk Kampung Pancasila dengan tujuan menjaga dinamika kehidupan yang ada didalam masyarakat.

Kampung Pancasila dapat dijadikan wahana yang tepat untuk memupuk kembali nilai-nilai religius, kemanusiaan, nasionalisme, gotong royong, mandiri dan berkeadilan yang bersumber dari Pancasila.

Program Kampung Pancasila harus dilaksanakan dan diimplementasikan karena mengingat adanya tujuan yang yang hendak dicapai yaitu membumikan nilai-nilai luhur pancasila yang perlu diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, maka perlu ada upaya dukungan dari warga masyarakat.

Keberhasilan program pembangunan nasional seperti Kampung Pancasila ini tidak dapat dipungkiri harus disertai adanya dukungan dari masyarakat (Bahua, 2018: 19).

Secara eksplisit, Kampung Pancasila merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh TNI AD. Namun dalam aturan tertulis juga menjelaskan tentang peran pemerintah untuk mensosialisasikan atau memberikan pendidikan pancasila kepada masyarakat seperti yang tercantum didalam TAP MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di setiap kehidupan sehari-hari. Wujud dari aturan ini salah satunya adalah penerapan Kampung Pancasila agar nilai-nilai pancasila bisa diejawantahkan dan tidak mudah luntur oleh masifnya gempuran budaya dan nilai barat (westernisasi).

Selanjutnya diperkuat didalam UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 41 Tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya UU Nomor 23 Tahun 2014 bab XIV Pasal 354 tentang partisipasi masyarakat, Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Pasal 6 ayat 1 Tentang penguatan pendidikan karakter.

Di Kelurahan Parupuk Tabing dijadikan salah satu lokasi kampung Pancasila karena di daerah ini terdapat 8 suku dan beberapa tempat ibadah dari berbagai lintas agama seperti Masjid, Gereja, dan Wihara.

Menurut Bapak Muslim selaku RW 06 di Parupuk Tabing (kampung Pancasila) bahwa Parupuk Tabing ditunjuk sebagai kampung Pancasila sebagai contoh di Kecamatan Koto Tangah untuk hal tersebut, sejak saat itulah parupuk Tabing dikenal sebagai Kampung Pancasila.

Pemilihan Kampung Pancasila sebagai contoh dikarenakan umat beragama yang hidup disana mampu untuk menerapkan butir butir penghayatan pancasila yaitu mampu mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antar umat beragama, selain itu mampu untuk mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Kampung Pancasila di wilayah Parupuk Tabing memiliki wilayah seluas 3,5 Hektar yang terdiri dari 3 RT yang berkependudukan 1.130 Jiwa. Hingga saat ini penduduk kampung Pancasila terdiri dari penduduk beragama Islam dan Kristen (data kelurahan/2023).

Di kampung Pancasila dua agama yang berkembang memiliki tempat ibadah yang saling berdekatan satu sama lain. Dengan keberagaman umat beragama dan tempat ibadah yang berada dalam satu area, kampung Pancasila termasuk kampung yang mampu memberikan tempat untuk melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan masing masing kepada seluruh umat beragama.

Kampung Pancasila di wilayah Parupuk Tabing memiliki dua program yang dilaksanakan seperti kegiatan majelis taklim dan gotong royong. Untuk gotong royong sendiri difokuskan untuk membersihkan tempat ibadah, lahan lokasi dan menanam kangkung, bawang, cabai, bayam brazil hingga cabe merah secara bersama-sama tanpa memandang agama asal.

Referensi:
Bahua. 2018. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan. Purbalingga: Eureka Media Aksara.

Shofa. 2022. Praktik Toleransi di Masyarakat Desa Pancasila dan Antar Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol 3 Nomor 7.

Sutiah. 2020. Pendidikan Agama Islam di Desa Multikultural. Sidoarjo. Nizama Learning Center.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *