Momen Kedekatan dan Kebersamaan Antos Di Tengah Ribuan Masyarakat Pondok Tinggi
Sungai Penuh, MZK News – “Narik pamau” atau “narik pamau” adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks acara adat di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh yaitu acara khusus yang melibatkan masyarakat dalam merayakan suatu peristiwa penting.
Dalam perayaan 150 tahun Masjid Agung Pondok Tinggi, “narik pamau” memiliki makna budaya dan tradisi khusus. Tradisi budaya masyarakat Pondok Tinggi yang berlangsung meriah dan penuh warna, yang bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan menghormati sejarah dan budaya Pondok Tinggi.
Minggu, (15/9/2024), Alvia Santoni yang kerap dipanggil Antos ikut serta dalam Narik Pamau, momen indah penuh keakraban nampak jelas di tengah ribuan masyarakat yang hadir.
Kekompakan masyarakat Pondok Tinggi, dalam Kenduri Swarnabhumi Lek Nagroi 150 tahun Masjid Agung, menunjukkan betapa eratnya hubungan sosial dan rasa kebersamaan di antara mereka.
“Masyarakat bekerja bersama untuk mempersiapkan berbagai aspek perayaan, seperti dekorasi, pengaturan acara, dan latihan ngasoh negroi kalangan ibu-ibu, pemudi pemudi hampir setiap malam. Kekompakan dalam persiapan ini memastikan bahwa acara berjalan dengan lancar tanpa kenal lelah,” ujar Panitia Swarnabhumi Januarisdi.
Dalam Narik Pamau hari ini, salah seorang warga Pondok Tinggi Andria, menyampaikan masyarakat Pondok Tinggi menunjukkan solidaritas dengan saling membantu dan mendukung satu sama lain.
“Momen Narik Pamau juga hadir Bang Alvia Santoni, kebersamaan beliau dan kedekatan dengan masyarakat Pondok Tinggi,” kata Andria.
Kenduri Swarnabhumi Lek Nagroi 150 tahun Masjid Agung ini, tambahnya, juga merupakan waktu bagi masyarakat untuk berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali persaudaraan. Acara ini memberikan kesempatan untuk merayakan pencapaian bersama dan memperkuat rasa kebersamaan masyarakat Pondok Tinggi.
“Dengan segala kegiatan ini, kekompakan dan kebersamaan masyarakat Pondok Tinggi dapat semakin terjaga dan ditingkatkan, menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan penuh dukungan satu sama lainnya ditengah masyarakat,” ungkapnya.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam