Kasus DBD di Kerinci Menurun, Dinkes Himbau Masyarakat Tingkatkan PHBS
Kerinci, MZK News – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kerinci melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hermizan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Saat diwawancarai, Kabid P2P Hermizan mengatakan, untuk diketahui bahwa pada awal tahun 2024 ini sudah terjadi peningkatan kasus DBD dan hingga agustus 2024 sudah menurun.
“Jika dibandingkan dengan pasca banjir lalu di bulan januari-februari 2024, kasus DBD di Kerinci menurun yang sangat signifikan,” jelasnya, Senin (09/09).
Terkait dengan hal tersebut, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan kasus DBD.
“Karena sekarang musim hujan jadi masyarakat dihimbau yang mengalami gejala demam lebih dari tiga hari segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan lebih lanjut,” ungkap Kabid Hermizan.
Dirinya juga mengatakan, adapun gejala yang timbul pada penyakit DBD antara lain panas tinggi lebih dari 39 derajat celcius, nyeri otot dan nyeri sendi, mual dan muntah, nyeri ulu hati, dan dapat disertai pendarahan jika terlambat ditangani bahkan dapat menyebabkan kematian.
“Virus DBD ini belum ditemukan obatnya, sehingga, masyarakat diingatkan untuk mengutamakan pencegahan. Meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Kerinci salah satu penyebabnya karena genangan air pasca banjir pada awal tahun 2024, sehingga banyak jentik nyamuk yang berkembang biak dengan cepat,” katanya.
Dia juga menjelaskan, upaya dilakukan dari dinkes saat ini yaitu meningkatkan promosi kesehatan terutama dalam menerapkan PHBS dan rutin melaksanakan PSN dengan melibatkan dan meningkatkan peran serta masyarakat terutama Kader Kesehatan di Desa.
“Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) dan penaburan larvasida pada genangan air yang sulit untuk dibersihkan, sementara itu upaya fogging focus (pengasapan) tidak memberikan dampak signifikan dalam penurunan kasus DBD, maka peran lintas sektor dalam penerapan PHBS lebih ditingkatkan,” tutup Hermizan.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam