DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

21 Orang di Sijunjunjug Cabut Baiat dan Nyatakan setia kepada NKRI

Foto: Sejumlah orang warga Sijunjung yang mengikuti cabut Baiat NII (Foto: IST)

Sijunjung, MZK News – Sebanyak 21 orang warga di Kabupaten Sijunjung kembali melakukan pencabutan bai’at dari NII dan menyatakan setia kepada (NKRI) Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang bertempat di Gedung Kantor Wali Sungai Lansek, Kec. Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, (30/4/22).

Prosesi pencabutan Ba’iat ini dihadiri oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, Kapolres Sijunjung, AKBP M ikhwan Lazuardi, serta Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Nagari setempat.

Menurut Kapolres Sijunjung, AKBP M ikhwan Lazuardi Sumatra Barat adalah provinsi yang sangat tidak mendukung adanya NII, sehingga dalam kondisi apa pun kalau ditemukan kondisi seperti ini sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memperkuat lagi soliditas sampai ke jajaran bawah.

“Mudah-mudahan ini Ba’iat yang terakhir. Sumatra Barat adalah Daerah Kesatuan Indonesia tolak keras kehadiran NII, jangan ada lagak paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila,” kata Kapolres Sijunjung.

Senada dengan jawaban Kapolres, Bupati Sijunjung, Benny dwifa Yuswir, ini adalah tanggung jawab kita bersama bukan hanya satu institusi saja, tapi ini kita bersama.

“Minangkabau mempunyai Adat Istiadat mempunyai Niniek Mamak Cadiak Pandai, Paga Nagari dan itu akan kita perankan mereka di wilayah masing-masing untuk menjaga nagari dan kita dari Pemerintah Daerah terus mengawasi masyarakat kita,” ujar Bupati Sijunjung.

Dalam hal ini RD Wanita Ibu Rumah Tangga yang ikut di Ba’iat menuturkan, awalnya saya diajak anak tetangga yang saya kenal untuk ikut pengajian yang diberikan oleh seorang ustad yang mau berbagi ilmu agamanya, untuk pengajiannya hanya mengaji alquran dan membahas tentang Hadist-hadist. Selama pengajian tidak ada hal-hal yang aneh, bahkan untuk memulai pengajian kami melakukan Salat Isya berjamah, setelah itu kami mengaji secara bergantian baru kami dikasih materi tentang zakat, salat dan juga pengambilan dalilnya pun dari AlQuran. Dan setelahnya ada sesi tanya jawab baru kami pulang ke rumah masing-masing.

“Kami tidak tau apa itu NII. Kami saja baru tau NII itu dari berita, bahkan dalam setiap agenda pertemuan pengajian tidak ada hal yang aneh-aneh. Pengajian hanya tentang agama dan memperdalam agama, tidak ada satu pun hal-hal yang ganjil yang saya dengar dalam pengajian. Saya baru pindah ke daerah sini semenjak 2018 silam dan ikut pengajian ini. Cukuplah hal ini menjadi pengalaman buruk bagi saya dan semua, jangan ada lagi hal-hal yang semacam ini. Kami di sini hanya korban dari organisasi semacam ini. Saya pribadi meminta untuk para penegak hukum dan pemerintahan untuk segera mengusut tuntas hal ini, jangan ada lagi korban-korban lain yang timbul dari cengkeraman organisasi yang seperti ini,” ujar RD, Salah satu Korban Organisasi NII.

Reporter: Gangga

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *