Terkait Pilkada, FDB: Saya Harap Warganet Santun
PADANG, MZK News – Video kampanye Mahyeldi saat maju di Pilkada Kota Padang lalu kembali viral seiring kabar PKS merekomendasikan Mahyeldi Ansyarullah maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Sumbar 2020.
Video yang menegaskan bahwa Mahyeldi jika dipilih warga Padang sebagai Walikota Padang akan menyelesaikan periode jabatannya sampai habis.
Viral kembali video itu dibumbui berbagai komentar oleh netizsn diberbagai laman media sosial, bahkan kata tidak tepat seperti ‘buya pendusta’ atau tidak tepat janji.
Masifnya bahasa netizen seperti itu membuat Cawagub PKB H. Febby Dt Bangso menengahi kata-kata keras tersebut.
”Saya harap warrganet santun dalam berstatus atau berkomentar di media sosial, jangan generalisir bahasa buya pendusta. Di Minangkabau buya itu insan mulai dan panutan,” ujar Febby kewan pers rilisnya kepada media Rabu 15/7 di Padang.
FDB biasa tokoh muda ini disapa kalangan elit nasional menegaskan tidak semua buya seperti disebutkan oleh warga net di berbagai laman media sosial.
”Minangkabau ini negeri berfalsafah adat basandi syarak , syarak basandi kitabullah, kalaulah benar anggapan tersebut, itu oknum bukan ditujukan ke buya keseluruhan ya,”ujarnya.
Pasalnya kata Ketua DPW PKB ini buya yang khoromah di berbagai surau, di kampung dan di tengah jemaahnya jadi terkena getah dari ciutan netizen di dunia maya tersebut.
FDB sebagai calon yang berpasangan demgan Cagubnya Faldo Maldini mengajak masyarakat di Sunbar untuk ber-Pilkada bersih.
”Jangan ada Pembunuhan Karakter dan Black Campaign menjelang Pilkada Sumbar 2020. Bertarung merebut suara sah saja tapi marwah sebagai bangsa ketimuran yang mengedepankan silaturahmi dan persaudaraan harus selalu terjaga abadi di tanah Minangkabau ini,”ujar Febby.
Bagi Faldo-Febby yang diusung PKB maju ke Pilkada Sumbar 2020, kata Febby pesta memilih pemimpin adalah pertarungan ide dan otak, tidak bertarung politik kotor apalagi money politik.
“Ayo kita bertarung ide dan yakinkan masyarakat kalau ide kita paling visioner untuk Sumbar hebat kedepan,”ujar Febby bersama Faldo mengusung Koalisi Jalan Pikiran.
Apalagi membangun demokrasi Pilkada dengan baper, heboh sial video kampanye, heboh soal LKS sekolah yang ada gambar kepala daerah yang disebut maju ke Pilkada Sumbar.
”Semua itu tidak penting, bagi masyarakat Sumbar terkenal cerdas sejak dulunya ingin tahu Sumbar kedepan mau dibawa kemana?,”ujar Febby.
Bagaimana Sumatera Barat kelanjutannya lima tahun atau 10 tahun lagi. Tinggalkanlah cara politik kuno bahwa Sumbar Tempoe Doeloe itu hebat digjaya.
”Itu masa lalu, sekarang dan selanjutnya gimana, di Pilkada ini kita sampaikan ide bagaimana anak muda membuka pikiran untuk kedepan dan tinggalkan zona nyaman dulu. Gejala cuek akan keadaan sekarang di kalangan generasi penerus bangsa saat ini sedang terjadi,, memperbaikinya tanggungjawab pemimpin,” ujar Febby.
Anak muda juga harus mengambil peran dalam alek demokrasi ini , ini momentum dan percepatan untuk suara dan gagasan anak muda yang bisa menjadi politicall will siapapun yang akan memimpin Sumbar ini.
“Ayo rang mudo minang, jangan berpangku tangan karena perjuangan ini bukan tentang aku, kamu atau dia, tapi adalah awak nan basamo , tando sayang ka kampuang,” ujarnya. (rilis)
Reporter: Novrianto
Editor: Martha