MEMATUHI ATURAN ATAU DIPATUHKAN OLEH ATURAN?
Penulis: Nurul ‘Ain (Ilmu Komunikasi – Universitas Andalas)
Editor: Martha
Covid-19 kian hari semakin lama-semakin merebak ke berbagai daerah. Pemerintah terus – menerus malakukan dan melaksanakan penyuluhan kepada masyarakatnya. Posko-posko di setiap batas daerah berdiri untuk memastikan orang-orang yang masuk ke suatu wilayah. Hal ini ditujukan untuk mengecek apakah mereka yang tidak tertular dan tidak memiliki tanda-tanda Covid-19. Setiap Senin dan Kamis petugas kesehatan didampingi oleh pihak kepolisian melakukan penyuluhan keliling daera meggunakan pengeras suara di Suliki (23/5/2020).
Alhasil tempat-tempat keramaian seperti mesjid dan pasar mulai sepi. Namun, warung-warung kopi tetap ramai dikunjungi masyarakat Kenagarian Kurai pada malam hari. Pihak kepolisian tidak megetahuinya dikarenakan warung tersebut cukup jauh dari jalan raya.
Masyarakat setempat yang ikut berkumpul di warung kopi tersebut tetap waspada dan berjaga-jaga jika kepolisian mengetahui tingkah mereka tersebut yang secara sembunyi-sembuyi tetap berkumpul beramai-ramai. Ketika mereka mendengarkan sirine mobil polisi, mereka bubar dari perkumpulan tersebut, karena takut polisi mengetahuinya dan menangkap mereka.
“Ketika kami mendengar sirine dari mobil kepolisian kami langsung mengambil langkah seribu dan kembali kerumah masing-masing” kata Putra Arif, salah satu pengunjung warung kopi.
Anggapan masyarakat mengenai hal itu tidak apa-apa selagi tidak ada pendatang yang masuk dan membawa Covid-19. Setiap harinya dari pihak Kenagarian Kurai menjaga dengan ketat posko Covid-19 untuk memastikan tidak ada pendatang baru yang masuk ataupun ada keluarga yang pulang dari perantauan.
Di Kenagarian Kurai terdapat banyak posko Covid-19 yang siap untuk memantau tidak ada orang asing yang datang dan memastikan agar semua orang memakai masker sebagai pengamanan diri mereka.
“Masyarakat masih pada ngeyel dan malas untuk memakai masker. Padahal, semua ini untuk keselamatan dan kesehatan mereka juga,” kata salah seorang petugas di posko penanganan Covid-19.
Hal yang sama terjadi saat mengunjungi pasar yang masih sangat ramai oleh para pedagang dan juga pembeli yang lagi-lagi tidak mengindahkan anjuran dari pemerintah utuk melaksanakan social distancing dan memakai masker. Hingga membuat para petugas kepolisian angkat gas dan memarahi masyrakat dipasar.
“Kenapa susah sekali Ibu dan Bapak untuk memakai masker padahal ini adalah untuk keselamatan Ibu dan Bapak juga,” kata salah satu Polwan yang menjaga keamamanan di Pasar Suliki, Kecamatan Suliki.
Melihat situasi yang sangat ramai di pasar diakibatkan oleh masyarakat yang hendak membeli kebutuhan untuk persiapan menyambut lebaran. Sehingga, mereka ramai dan berbondong-bondong kepasar lebih ramai dari hari-hari sebelumnya.