DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Terkait Foto Syuur, Ketua JPS Minta Masyarakat Jangan Langsung Tarik Kesimpulan

Foto: Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi (Foto: IST)

Padang, MZK News – Heboh dan sedang viral malah tengah menjadi gunjingan netizen di berbagai platfrom media sosial. Yaitu beredarnya derasnya foto syuurr diduga oknum pejabat di daerah Sumatra Barat di lini massa.

Parahnya lagi dari berbagai ciutan di whatsapp group dikatakan oknum pejabat itu bakal mendapat jabatan mantap dan strategis tingkat provinsi.

Foto syuur itu pun jadi ulasan banyak netizen, bahkan disebutkan lokaisinya di rumah sakit.

“Saya berharap kejadian perilaku tak senonoh diduga oknum pejabat itu, publik dan netizen jangan cepat ambil kesimpulan dari asumsi yang belum tentu sahih,” ujar Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi Selasa (11/4-2023) saat dimintai tanggapan tentang foto syurr pejabat beredar di berbagai media sosial ada yang vulgar ada yang dikasih gambar emot di wajah si oknum pejabat itu, bahkan sudah tayang diberita media online besar di Sumbar.

Menurut Adrian, pola pengkebirian terhadap seorang pejabat atau politisi seperti ini sudah lazim terjadi. Bahkan pernah terjadi pejabat lolos seleksi siap dilantik batal karena isu perselingkuhan dan foto syuur diumbar ke media sosial dan jadi gunjingan netizen dan gorengan buzzer dadakan.

“Stop tryal by press Pres sebagai alat kontrolnya, tapi tidak menjadi kebenaran absolut, apalagi foto syuuurr pejabat itu dikait-kaitan dengan persaingan atau politik jabatan di rumah bagonjong (nama lain dari Kantor Gibernur Sumbar, red) atau sampai dikait-kaitkan pula pada kedekatan dengan pimpinan tertinggi, meleset itu,” ujar Toaik biasa Ketua JPS ini disapa banyak kalangan di Sumbar.

Toaik tidak menghempang kebebasan berpikir dan berpendapat siapa saja baik dicurahkan di media mainstream atau di media sosial.

“Silakan telusuri dulu fotonya, betul kah terjadi baru-baru ini, atau jangan-jangan foto lama diupgrade dengan kondisi kekinian, atau karena kecanggihan teknik rekayasa foto saat ini yang aplikasinya mudah didapat dan dipelajari. Kalau itu tidak, maka oknum pejabat begituan harus dikenakan sanksi tegas,” ujar Toaik. (***)

Reporter: Novrianto

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *