Media Rakyat Merdeka News Gelae HBH dan Silaturahmi dengan APDESI
Foto: Anggota Media Rakyat Merdeka news dan APDESI saat foto bersama (Foto: IST)
Lebak, MZK News — Media RakyatMerdekaNews.com menggelar acara halal bi halal dan silaturahmi bersama Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Pemerintah Desa Lebak, Provinsi Banten. Acara digelar di lokasi wisata ‘Negeri Diatas Awan’ yang berlokasi di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak Banten, Minggu (22/05/2022).
Pemimpin Redaksi RakyatMerdekaNews.com Bambang Santoso dalam sambutannya mengatakan, Negeri Di atas Awan merupakan obyek wisata lokal yang sangat indah, layak dipromosikan kepada masyarakat, untuk itu kami undang langsung Ketua Umum APDESI, Arifin Abdul Majid S, S.Sos., M.M., ke lokasi agar melihat langsung keindahan Alam Negeri Di atas Awan, dan sekaligus menggali potensi wisata desa lainya seperti pengembangan desa ketahanan pangan.
“APDESI harus turun ke lapangan, untuk membangun desa sesuai program kerja pemerintah Presiden Jokowi yaitu membangun dari pinggiran (Desa) yang selama ini di sampaikan dalam berbagai kesempatan,” ujar Bambang.
Sementara itu, Ketua Umum APDESI, Arifin Abdul Majid S. S.Sos., M.M., dihadapan tamu undangan perwakilan pemerintah desa kabupaten lebak Banten mengatakan, Kabupaten Lebak lokasinya sangat dekat dengan Jakarta, terlebih saat ini Tol Serang Panimbang sudah mulai berfungsi.
“Berbagai Potensi desa sudah saatnya dikembangkan, bangun central kuliner berbagai masakan khas dan oleh-oleh hasil kerajinan UKM warga setempat, sehingga Negeri Di atas Awan menjadi destinasi wisata yang dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, agar untuk memajukan desa dan kesejahteraan masyarakatnya,” katanya.
Masih menurut Arifin Abdul Majid, salah satu yang layak didorong adalah ‘Negeri Di atas Awan’ bisa menjadi desa wisata, kemudian adanya temuan situs dan beberapa curug (air terjun).
“Saat ini, saya sedang mengusulkan agar kehidupan masyarakat Badui bisa menjadi salah satu pemerintahan adat di Indonesia sesuai UU, karena ada 8 syarat yang harus di penuhi agar bisa menjadi pemerintahan Adat, terkait kemandirian dalam berbagai bidang. Di masa pandemi Covid-19 yang lalu sudah terbukti di sana tidak terpengaruh dampak dari Pandemi,” tambahnya.
Ketum Arifin juga mengungkapkan, bahwa besarnya anggaran APBN yang digelontorkan ke Desa melalui Anggaran Dana Desa (ADD) harus dibarengi dengan penerapan UU Pemerintahan Desa secara penuh, karena ada daerah yang belum sepenuhnya dijalankan yaitu tentang Otonomi pengelolaan anggaran. Seharusnya Kepala Desa memiliki kewenangan untuk mengelola dana desa sesuai kebutuhan di wilayah desa. Bukan diatur oleh pemerintah daerah. Tentunya harus diimbangi dengan manajemen pengelolaan yang bertanggung jawab dan profesional sesuai peraturan dan UU. Hal ini menjadi poin penting menjadi program kerjanya.
Ajang silaturahmi ini RakyatMerdekaNews.com juga menghadirkan narasumber Hefrizal yang selama ini sudah sering turun ke desa-desa untuk menjalankan program desa wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Dalam membangun desa wisata ada tiga point yaitu Gercep, Geber dan Gaspol. Kemenparekraf menginginkan agar setiap program dilakukan dengan gerakan cepat, gerak bersama semua pihak terkait harus sinergi bergerak bersama tidak bisa berjalan sendiri-sendiri harus memiliki visi yang sama sehingga dalam membangun desa wisata semua pihak harus melakukan dan bekerja sesuai tupoksinya. Gaspol artinya gali semua potensi yang ada di desa wisata yang akan diusulkan,” ungkap Hefrizal yang saat ini juga sedang mengadakan training SDM pengelolaan desa wisata di Labuan Bajo.
Ratusan desa saat ini menjadi target program desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia, ungkap Hefrizal. Untuk itu diharapkan masing-masing kepala desa agar lebih proaktif membuat mempromosikan desa wisata, salah satunya dengan membuat video dan foto yang profesional dan menarik serta kerjasama dengan media agar turut membantu mempromosikan ke masyarakat. Buat dan tawarkan paket wisata yang menarik dan hemat bagi pengunjung, sehingga sekali berkunjung terintegrasi lokasi wisata satu dengan yang lainya.
“Untuk pengembangan potensi desa wisata kami bersama media Rakyat merdeka news dan APDESI dan turut memandu, membantu dalam mengusulkan bantuan anggaran dalam membangun desa melalui kementrian sesuai dengan bidangnya, misal untuk usulan infrastruktur jalan diusulkan ke Kementrian Desa, sedangkan pembangunan sarana di lokasi wisata, pendidikan dan manajemen pengelolaan desa wisata bisa di ajukan ke kementrian pariwisata,” tambahnya.
Kepala Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber dan Kepala Desa Sindang Mulya Kecamatan Sobang mewakili pemerintahan desa di Kabupaten Lebak menyampaikan apresiasi Kepada Rakyat Merdeka News.com yang telah menginisiasi dan memfasilitasi adanya silaturahmi antara APDESI Pusat dan pemerintah desa di Kabupaten Lebak Banten.
“Kami mewakili pemerintahan desa kabupaten Lebak Banten mengapresiasi kepada media Rakyat Merdeka News.com yang telah menggelar acara ini sehingga kami dapat bertemu dan sharing diskusi langsung dengan Ketua Umum APDESI Arifin Abdul Majid sehingga bisa menyampaikan persoalan kendala yang dihadapi pemerintahan desa, kemudian mengusulkan program di wilayah desa dan berharap pemerintah daerah dan pusat hadir untuk hadir membangun desa demi kemajuan setiap desa yang bermuara pada kesejahteraan warga desa,” ungkap Karo Jaro Atok dan Jaro Jaku kepada Jurnalis Media RakyatMerdekaNews di Gunung Luhur Citorek Cibeber Lebak Banten, Minggu (22/05/2022).
Menurut Jaro Jaku sebagai Kepada Desa Sindang Mulya, Kecamatan Sobang berharap agar ada tindak lanjut paska pertemuan sehingga kita bisa fokus bekerja untuk mengembangkan seluruh potensi desa, salah satunya pemasaran hasil pertanian, kemudian mengexplore lebih jauh tentang Budaya ‘Gebyar Panen Raya’ yang Budaya Gotong Royong dalam menanam dan memanen hasil pertanian dan pengembangan potensi desa lainya. Mereka sangat mengharapkan hadirnya pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat dalam mengembangkan kemajuan desa.
Reporter: Basirun
Editor: Khoirul Anam