Dirut RSU Mayjen HA Thalib Ucapkan Terima Kasih Atas Masukan LSM Petisi
Sungai Penuh, MZK News – Keberadaan Fasilitas Kesehatan seperti Puskesmas, Klinik, Balai Pengobatan dan yang paling utama Rumah Sakit Umum, menjadi sangat penting bagi masyarakat di suatu wilayah terutama daerah padat penduduk.
Di fasilitas kesehatan tersebutlah masyarakat berharap dapat sembuh dan kembali pulih atas masalah kesehatan yang dialaminya.
Namun sangat disayangkan Rumah Sakit di Kota Sungai Penuh diduga tidak cukup memadai dalam segi jumlah Fasilitas Kesehatan. Begitu juga dalam segi pelayanan, sejumlah rumah sakit terutama yang dikelola oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh, sering dikeluhkan masyarakat.
Dari pengakuan sumber, ada banyak Oknum Pegawai RSUD Mayjend HA, Thalib yang diduga secara terang-terangan melakukan diskriminasi dan pilih-pilih dalam melayani pasien, terkhusus terhadap pemegang kartu BPJS. Masalah belum primanya pelayanan sejumlah rumah sakit di Kota Sungai Penuh, berulang kali menjadi sorotan dan menjadi tajuk utama sejumlah media, namun sampai sekarang kasus pelayanan buruk rumah sakit masih terus saja terjadi.
Pemerintah dan pihak berwenang lainnya terkesan abai dan membiarkan perilaku nakal oknum rumah sakit yang memperlakukan sebagian pasien dengan semena-mena. Alhasil hak-hak fundamental pasien yang secara tegas diatur dan dilindungi undang-undang terus terabaikan.
Saat LSM Petisi melakukan investigasi ke lapangan, Rabu (11/9/2024) lalu dan menerima pengaduan dari masyarakat tentang buruknya pelayanan di RSUD Mayjend HA. Thalib, namun sejauh ini belum ada tindakan konkrit yang dilakukan. Perihal buruknya pelayanan rumah sakit ini seperti telah disaksikan langsung oleh salah anggota LSM Petisi Sakti Joni.
“Iya kami sudah investigasi langsung dan menerima banyaknya laporan masyarakat atas pelayan buruk RSUD M Thalib tetapi seakan-akan hal tersebut terus menerus dilakukan, dan tidak ada perubahan,” ungkap Joni anggota LSM Petisi Sakti, Jumat (13/09).
Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan, saat mengunjungi RSUD Mayjend HA. Thalib, Joni selaku kontrol sosial, turun langsung ke lokasi guna melakukan investigasi, juga melakukan pengambilan gambar di beberapa titik bangunan yang tampak sudah rusak, hingga menanyakan langsung ke salah satu pegawai rumah sakit di bagian ambulans.
“Tugas saya sebagai kontrol sosial di RSUD Mayjend HA. Thalib, untuk mengambil gambar di beberapa titik bangunannya yang sudah rusak dan keropos, Kendaran RSU seperti Ambulans, semua pasien yang saya temui mengaku kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit ini, lebih parahnya lagi ada salah satu (Gurney), atau tempat tidur rumah sakit yang beroda, terlihat tampak jorok, karena di atasnya terdapat tumpukan kotoran manusia,” terangnya.
Terpisah, Indra Wirawan, S.Pd., Ketua Umum LSM PETISI Sakti setelah mendapatkan laporan hasil investigasi tersebut, mengecam keras dan akan melakukan aksi unjuk Rasa di kantor Walikota Sungai Penuh, terkait tidak adanya perubahan pada pelayanan RSUD Mayjend HA. Thalib Kota Sungai Penuh dan mempertanyakan anggaran yang telah disediakan oleh pemerintah dalam pengelolaan rumah sakit tersebut.
“Dengan hal ini kita dari LSM dan Kontrol Sosial akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Sungai Penuh jika tidak ada perubahan pada pelayanan RSUD Mayjend HA. Thalib sungai penuh ini, kami juga akan mempertanyakan tentang proyek pembangunan ruang rawat inap dan proyek penggilingan sumur bor dengan anggaran milyaran rupiah,” tegasnya.
Sementara, Direktur Rumah Sakit Umum M HA. Thalib Debi Sartika saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dirut Debi mengatakan, pada saat ini RS M. HA Thalib memang sedang berbenah dalam memenuhi fasiltas dalam menunjang peningkatan pelayanan RSU.
“Iya benar dalam menunjang peningkatan pelayanan RS, seperti kebersihan RS saat ini kami menempatkan petugas kebersihan per ruangan, pengaturan jam dan jumlah kunjungan keluarga pasien ke rawat inap agar pasien menjadi nyaman saat dalam ruangan rawatan, melengkapi peralatan seperti tensimeter, kursi roda dan peralatan lainnya, termasuk di ruangan poli. Salah satunya poli paru saat ini kita sudah memiliki alat spirometri, USG khusus paru karena sebelumnya tidak ada alat penunjang tersebut untuk pasien yg mengalami gangguan nafas dan pasien BPJS yang akan dirujuk,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dirut Debi mengatakan, pihaknya tidak lagi memberikan penjamin sehingga pasien yang akan dirujuk tinggal siap berangkat hanya menunggu jawaban SISRUT dari RS tujuan.
Dirinya juga berterima kasih atas kritikan dan saran pada teman-teman LSM dan wartawan dan meminta maaf atas pelayanan RSU saat ini.
“Kami selalu diskusi bersama komite medik (dokter umum dan spesialis) dan juga komite keperawatan, memberikan masukan-masukan yang harus kita penuhi peralatan dan sarana, juga disiplin kerja petugas. Saya sebagai Dirut mengakui memang belum sepenuhnya bisa memenuhi terutama dalam melengkapi sarana prasarana karena saya baru menjabat 5 bulan, dan kami Perlu anggaran untuk memenuhi peralatan kesehatan yang harganya tidak murah,” ujar Dirut Debi.
Dia juga menanggapi terkait pembangunan RSU memang gedung sudah lama, saat ini kami berangsur pembangunan gedung baru dan rehab, kami ucapkan terima kasih semua masukan masyarakat dan teman-teman dari kontrol sosial sudah memperhatikan keadaan RSU kita Bersama.
“Saat ini kita sudah mengajukan ke tim pengadaan barang untuk pengadaan ambulan, Insyaallah bisa terlaksana tahun ini, mohon doanya bersama, untuk fasilitas bersama, dan juga yang sifatnya memberi motivasi kami terima dan mari kita bersama-sama memajukan untuk pelayan RSU tersebut dalam hal pelayanan,” tutupnya.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam