Melihat Matahari 17 Agustus Terbit di Film 5 Cm

Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya.

Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya.

Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya.

Leher yang akan sring menatap ke atas.

Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari lapisan baja.

Dan hati yang akan bekerja keras lebih dari biasanya.

Dan mulut yang akan selalu berdoa.

Film 5CM adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 12 Desember 2012. Film ini disutradarai Rizal Mantovani. Dibintangi oleh  Herjunot Ali,  Fedi Nuril,  Denny Sumargo, Saykoji, Raline Shah, dan Pevita Pearce. Film ini merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. (Sumber wikipedia).

Film yang menceritakan 5 sahabat 2 cinta. Mereka adalah Riani, Genta, Zafran, Ian dan Arial. Persahabatan yang telah dilalui selama bertahun-tahun, membuat mereka jenuh.

Kejenuhan membuat genta untuk menemukan ide. Namun, ide itu tidak disetujui oleh Riani. Karena yang telah di sampaikan oleh genta tidak pas. Perpisahan tidaklah solusi bagi Riani, untuk mengatasi kejenuhan mereka.

Tujuan genta dengan ide itu, agar masing-masing dari keempat sahabatnya itu menemukan sesuatu baru, dan menyelesaikan apa yang telah jadi tanggungjawabnya dari salah satunya. Misalnya, Ian, yang sedang menyelesaikan skripsinya, yang berkali-kali ditolak sama dosen pembimbing. Begitu juga dengan yang lain, yang sedang meniti karirnya masing-masing.

Dengan negosiasi yang panjang, akhirnya ide genta disetujui oleh semua. Ide yang sangat bagus, dan juga konyol. Mereka akan berpisah selama tiga bulan, tidak boleh ada yang berkomunikasi sama sekali, meskipun lewat apapun.

Dibalik itu, genta mempunyai kejutan, yang nantinya tidak akan pernah bisa dilupakan seumur hidup yaitu memijakkan kaki di atas ketinggian gunung Semeru, merupakan capaian yang luar biasa, yang tidak semua orang dapat melalui, terlebih, momen tersebut bertepatan dengan HUT RI, pada 17 Agustus. Melihat matahari 17 Agustus terbit adalah anugerah yang luar biasa.

Selamat menonton, bagi yang belum.

Oleh: Khoirul Anam