DaerahInternasionalNasionalNewsTOP STORIES

Dinas PU Morotai Kesulitan Tagih PAD Galian C Proyek Kementrian

Morotai, MZK News – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pulu Morotai Ramlan Drakel mengaku kesulitan mendeteksi pendapatan di bidang galian C untuk proyek pekerjaan yang bersumber dari kementrian. Hal itu dikarenakan pihaknya tidak dilibatkan dalam proyek tersebut, di kantor Dinas PU Pulu Morotai, Selasa (29/06/2021).

“Yang kita agak sulit itu pekerjaan-pekerjaan dari kementerian, karena kita dari dinas tidak pernah pegang dokumen kontraknya,” kata Ramlan di ruang kerjanya.

Dia juga menyampaikan terkait dengan tidak dibayarkannya pajak galian C oleh kontraktor itu, dirinya sudah mengirim surat ke Kejaksaan untuk ditindaklanjuti, namun yang jadi kendala besar adalah surat yang dilayangkan kepada kontraktor itu tidak digubris.

“Dari kementerian itu ada yang kerja talud, kemudian buho-buho dan yang paling besar itu yang kerja Miamari. Miamari itu timbunan yang paling besar, kalau kita totalkan itu sekitar Rp. 5 Miliyar karen material galian C dan yang mereka pakai ini material lokal,” tambahnya.

Selain itu, dia juga telah melayangkan surat kepada Kejaksaan untuk menindaklanjuti kejelasan dari pekerjaan ini, namun surat yang dikirim ke kontraktor tidak di gubris.

“Kita kemarin sudah menyurat ke Kejaksaan dan sudah menindaklanjutinya, cuma tidak di gubris dari dorang (kontraktor,red). Kita terkendala juga karena banyak kontraktor SO tidak ada di sini, dan biasanya pekerjaan dari pusat itu kita tidak dilibatkan dan kami juga kewalahan, karena masyarakat yang punya lahan itu yang dorang jual,” ujarnya.

Sementara lanjut dia, hampir semua pekerjaan yang memiliki galian C yang sumber anggarannya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang dikerjakan oleh kontraktor lokal itu hampir rata-rata sudah terbayarkan.

“Untuk galian C yang dananya dari DAU atau dari DAK yang bekerja sistem pencariannya 100 persen dari keuangan Morotai itu, tetap bisa kita kontrol, karena 60 persen pekerjaan dan permintaan kita sudah diwajibkan untuk membayar galian C. Tinggal yang 2021 ini yang punya 60 persen pencairan kami langsung dihitung Galian C dan lansung bayar,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengaku bahwa target pendapatan di dinas yang dipimpinnya itu di ambil dari bidang galian C dan ada pendapatan lain itu masuk dalam pendapatan lain-lain.

“Dan memang karena kita punya target PAD dari galian C. Cuman masuk di pendapatan dan lain lain juga tapi kita punya dari dinas sini rata-rata sudah bayar,” tuntasnya.

Reporter: Roger Moore (oje)

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *