Fase Ngeri Covid-18, Sari Lenggogeni: Dibutuhkan Sumbar kini dan Kedepan Sense of Emergency
PADANG, MZK News – Pakar Epidimiologi sekaligus Kepala Pusat Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra usulkan supaya batasi orang masuk ke Sumbar.
“Wajibkan swab, pakai kasier apa pun aktifitasnya,”ujar Dr dr Andani Eka Putra, Senin 14 September 2020.
Bahkan ada isu bahwa rumah sakit di Sumbar banyak tutup, Sari Lenggogeni selaku inisiasi Gerakan Bersama Lawan Covid-19 Sumbar melakukan tracking atas isu itu dan menyatakan tidak benar.
“Tidak ada rumah sakit full, ada tutup itu karena tenaga kesehatan (Nakes) terpapar covid-19, rumah sakit tutup karena itu sesuai protokol covid-19,”ujarnya.
Terkait 72 orang meninggal dunia bahkan dua hari sembilan pasien positif covid-19 meninggal dunia menurut para pakar makin sulitkan tracing, apalagi silent spreader banyak di luaran berkontak phisik dengan banyak orang.
“PSBB, di Sumbar tidak bisa dilakukan tapi Gubernur Sumbar komit mengendalikan covid-19 seperti lahirnya Perda Adaptasi Tatanan Baru berikut sanksi bagi masyarakat tak indahkan protokol kesehatan. Lalu kebijakan Pemprov Sumbar pastikan rumah sakit masih siap menampung pasien covid-19. Termasuk kebijakan gubernur harus ada di RS tertentu IGD khusus covid-19,”ujar Sari Lenggigeni.
Peran siapa saja saat fase ngeri ini menurut Sari semuanya dan semangat sense of emergency harus segera dieksekusi tidak saja oleh pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tapi seluruh orang hidup di bumi ini, khususnya Sumbar.
“Covid-19 tidak kenal siapa orang yang dipaparnya tidak kenal usia pula, ayo bersama kita lawan dan menangkan perang pada corona ini, salam sehat tangguh Sumbar,”ujar inisiator Gerakan Lawan Covid-19 sekaligus admin whatsapp group ‘Kawal Covid-19 Sumbar’(***)
Reporti: Novrianto
Editor: Alvin Hanevi