NewsRegionalTOP STORIES

Natural Aceh inisiasi Musrena di Kabupaten Pidie

PIDIE, MZK News – Lembaga Riset Natural Aceh bersama Bappeda Pidie, Flower Aceh dan Puan Adisa melakukan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Camat dan Kepala Desa di Aula Bappeda Pidie (03/09/2020). Kegiatan 1 hari penuh itu bertujuan untuk meningkatkan dan membahas Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Musyawarah Rencana Aksi Kaum Perempuan, Anak dan Disabilitas bagi Camat dan Geuchik di beberapa wilayah Pilot Project yang berada di Pidie.

Kepala Bappeda Kabupaten Pidie yang diwakili oleh Syakya, SP, M.Si selaku Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia mengharapkan kegiatan ini bisa membantu kinerja Bappeda Pidie dalam memenuhi target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh para peserta terpilih dengan protokol kesehatan yang ketat;
Camat Grong-Grong 1 orang, Camat Bate 1 orang, Camat Kembang Tanjong 1 orang, Camat Mila 1 orang, Camat Pidie 1 orang, Kepala Desa Gampong Karieng 1 orang, Kepala Desa Gampong Daya Baroh 1 orang, Kepala Desa Gampong Teungeh 1 orang, Kepala Desa Gampong Sikeum Brok 1 orang, Kepala Desa Gampong Gapui Neu lop Dua 1 orang, Ketua Forum Geuchik 1 orang.

Hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ini adalah Nurmadani, SE, M.Si, Kasubbid. Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat & Kependudukan, Zubaidah S.Ag Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada DP3AKB Pidie, Amarullah ST, Kabid PPMG DIPMG Pidie, dan Siti Maisarah dari Puan Adisa.
Puteri Handika, selaku salah satu program manager FKM BKA YWU menyebutkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatan kapasitas wacana responsif gender dan proses perencanaan dan pembangunan inklusif bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dan penerima manfaat (beneficiaries) melalui penerapan Musrena (Musyawarah Rencana Aksi Perempuan dan Anak) di wilayah Kabupaten Pidie sehingga memberikan ruang kepada perempuan, anak dan penyandang disabilitas menyampaikan aspirasi, kebutuhan dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan yang inklusif.

Mulyani salah satu peserta disabilitas yang berdomisili di Desa Dayah Baro, Kecamatan Batee. Pidie, mengharapkan Pemerintah dan masyarakat Aceh seharusnya berkewajiban memajukan dan melindungi hak-hak perempuan dan anak serta melakukan upaya pemberdayaan yang bermartabat”, harapnya.

Reporti: Adhifatra

Editor: Alvin Hanevi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *