Dewan kehormatan FPKB dan Ketua LBH FPKB mengutuk Keras Penembakan di Ruko Royal Gading Square
JAKARTA, MZK News – Petrus Marwan S.H. Selaku ketua Pemuda Kalimantan Barat yang berdomisili di Jakarta dan Bewendy Ahwa mengecam keras Penembakan Yang Di Alami Oleh Sugianto yang mana Almahrum adalah orang Kalaimatan Barat,ini di Ungkapakan oleh beliau di depan awak media di Rumah Duka Grand Heaven Atmajaya,Penjaring,Jakarta Utara.(15/08/2020)
Perbuatan Penembakan yang mereka lakukan terhadap Pengusaha perkapalan yang berindikasi pembunuh bayaran karena ada persaingan bisnis atau lain sebagainya yang terjadi di rumah toko (ruko) Royal Gading Square,Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
FPKB berharap Polri menggunakan dasar hukuman yang maksimal karena aksi penembakan ini merukan kejadian yang terncana yang di lakukan oleh orang berpengalaman.
Beberapa kali terjadi pembunuhan kita tahu pasti ancaman itu sangat ringan ini mungkin dengan pasal 340 KUHP itu pembunuhan berencana sehingga harapan kedepannya penegakan hukum di Indonesia khususnya tentang pembunuhan berencana harus maksimal kalau bisa hukuman mati, harapan kami jaksa penutut umum memberikan hukuman maksimal”terang Ketua LBH FPKB Petrus Marwan.SH.
“Saya mewakili segenap keluarga besar Pak Sugianto itu adalah relasi saya dan teman saya juga satu daerah Kalimantan Barat,Saya keluarga besar Forum Pemuda Kalimantan Barat sangat berduka cita tentang apa kepergian beliau dengan suatu kejadian yang sangat tidak manusiawi itu”ungkapnya lagi.
Seperti di ketahui kejadian penembakan di kelapa gading yang di lakukan oleh dua orang pada siang hari yang nenggunakan masker dan topi, terpantau CCTV ruko .
Yang menewaskan Sugianto, pengusaha perkapalan polisi masih memburu pelaku.
Kejadian penembakan ini terjadi pada Kamis (13/8). Sugianto tiba-tiba ditembak dari belakang oleh eksekutor Saat korban baru berjalan sekitar 50 meter dari kantor, tiba-tiba datang orang tidak dikenal langsung mengacungkan senjata dan menembakan senjatanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, peristiwa penembakan itu terjadi saat korban ingin pulang ke rumah dari kantornya yang tidak jauh dari lokasi kejadian untuk makan siang.
“Kronologinya pada saat dia mau pulang untuk makan siang. Kebetulan kantor dan rumah korban ini tidak terlalu jauh. Korban biasanya siang pulang untuk makan dengan jalan kaki,” ujar Yusri kepada Wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis yang lalu.(13/08/2020)
“Ada orang dari belakang mengacungkan senjata dan menembak yang bersangkutan menembak sebanyak empat kali,” kata dia.
Setelah melakukan penembakan, pelaku langsung melarikan diri. Sementara korban tewas di tempat kejadian.
“Korban meninggal di tempat. Kemudian pelaku melarikan diri,” kata dia.
Polisi mengatakan ,ada 5 tembakan yang dilepaskan sang eksekutor, namun di lapangan mereka hanya menemukan 1 proyektil dan 4 selongsong peluru. 5 tembakan tersebut mengenai bagian dada dan kepala dari Sugianto.
Reporti: Erfan Nurali
Editor: Alvin Hanevi