DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Forum Penggerak Literasi Sumatra Barat Gelar Webinar Temu Literasi 5

Foto: Webinar Literasi 5, Forum Penggerak Literasi Sumatra Barat melalui zoom meeting (Foto: IST)

Sumbar, MZK News – Webinar Temu Literasi 5 diadakan kembali pada Minggu (28/01) oleh Forum Penggerak Literasi Sumbar (FPLS). Webinar kali ini mengangkat tema “Memahami Pola Kerja dan Manajemen Komunitas Literasi”.

Webinar ini diadakan secara daring melalui zoom meeting yang dipandu oleh Isa Ismail sebagai moderator dan menghadirkan 2 orang pemateri dari pegiat literasi di Sumbar. Denni Meilizon yang merupakan penulis serta Ketua FPLS dan Muhammad Fadli, seorang dosen sekaligus Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Sumatra Barat.

Muhammad Fadli menyampaikan literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis saja. Tapi secara lebih lanjut, literasi ialah bagaimana menciptakan masyarakat berpengetahuan, termasuk tidak termakan hoaks.

Menurut data Sensus Perpustakaan pada 2018, Indonesia menempati urutan kedua setelah India sebagai negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak di dunia. Jumlah yang tercatat sebanyak 164.610.

“Namun, di sisi lain literasi Indonesia sering disebut sebagai nomor kuncit. Bisa dihitung siapa yang punya anggaran di keluarganya untuk membeli buku?” ujar Fadli melempar pertanyaan.

“Di sisi lain, saya sangat senang dan mengapresiasi para relawan, pegiat-pegiat literasi. Di Pasar Aua Kuniang Bukittinggi, biasanya saat sore hari tomat dijual murah, bahkan ada yang menggratiskan. Ada TBM yang mendapatkan tomat-tomat itu, kemudian dibuatkan jus. Lalu pengumuman dibuat, siapa yang membaca buku di TBM bisa mendapatkan jus gratis. Hal ini menjadi langkah kreatif yang digunakan oleh TBM,” papar Fadli

“TBM dapat menyurati yayasan, duta baca, penulis, perusahaan, serta dosen-dosen untuk turut serta mendukung baik itu berupa buku, dana, maupun hal lainnya,” ujar Fadli.

Bagi Fadli sangat dibutuhkan keterlibatan masyarakat.

Sementara itu, menurut Denni Meilizon, kondisi minat baca di daerah tidak terlalu jelek dan kerjasama dengan pemerintah daerah bagi para pegiat literasi cukup penting.

“Ke depannya, pegiat literasi akan bisa bergabung dengan musrembang,” ujar Denni.

Denni juga menyampaikan kurikulum dan materi literasi di sekolah saat ini juga lebih banyak. Sehingga peran guru juga perlu dioptimalkan untuk literasi Sumatra Barat.

Reporter: Fitria

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *