Tim Operasi Gabungan Jungkir Balik di Gunung, KPH Marowa Tak Nongol
Foto: Tim Operasi Gabungan sedang menutup akses jalan yang diduga kerap digunakan pelaku ilegal logging (Foto: IST)
Bima, MZK News – Tim operasi gabungan yang melibatkan Anggota Danposramil Madapangga Koramil 1608-02/Bolo, Polsek Madapangga, Sat Pol PP, dan Pemerintah Desa Woro serta BPD setempat melakukan penutupan akses jalan yang diduga kerap digunakan pelaku ilegal logging dalam kawasan hutan sekitar so Lano, Desa Woro menuju Desa Mpuri, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima pada Selasa, 21 November 2023 pagi.
Tim yang seharusnya dikendalikan Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Madapangga Rompu Waworada (Marowa), namun BKPH memilih absen alias tidak “nongol” pagi ini dalam penutupan akses jalan agar aktivitas ilegal logging terputuskan.
Kepala Desa Woro Abdul Farid Ismail mengatakan, penutupan akses ini sesuai tuntutan pendemo Ramadhan cs hingga blokade jalan depan Inpres 1 Woro dua hari berturut-turut membuat suasana kamtibmas terganggu sebelumnya.
“Kami jajaran pemdes bergandengan TNI-POLRI dan Pol PP melumpuhkan akses yang diduga sering memperlancarkan aktivitas ilegal logging,” kata Kades Abdul Farid di lokasi, Selasa (21/11).
Dia menjelaskan, pelumpuhan akses ini menindaklanjuti hasil rapat koordinasi Camat, Danposramil, dan Kapolsek di ruangan Camat Madapangga, Senin (20/11) malam.
“Ya, kendati pun tidak ada pihak KPH yang terlibat di dalamnya pagi ini, namun dengan semangat dan komitmen yang kuat ketiga unsur negara ini, alhamdulilah jalan sudah diputus,” jelasnya.
Dia menegaskan, dengan telah diputus akses ini, jangan ada pihak-pihak yang mencoba-coba membangkangnya hingga mengaktifkan kembali jalan ini.
“Jika diketahui ada yang coba-coba melawan, kami tidak akan mentolerir. Kami akan kejar sampai ke habitat pelaku,” tegasnya.
Dia menyayangkan sikap KPH Marowa. Pasalnya, dalam kegiatan yang mesti menjadi domain KPH, satu pun personelnya tidak ada ada yang ikut bersama tim sekarang.
“Kami hanya bersifat membantu tugas mereka demi menjaga kondusifitas kamtibmas saja. Sedangkan KPH yang punya gawainya dalam soal aktivitas masyarakat di kawasan hutan,” pungkasnya.
Sementara itu, Danposramil Madapangga Serma Yusrah membenarkan pihaknya bersama polisi bersifat membackup saja kegiatan ini.
“Kami dan Polsek serta Pol PP Madapangga bertindak sesuai tugas dan fungsi. Tidak di luar itu,” tandas Danposramil.
Kemudian, Kapolsek Madapangga IPTU Kader mengatakan senada. Pihaknya juga hanya membackup saja seperti disampaikan Danposramil Madapangga.
“Kami sifat backup saja dan yang punya tugas pokok dalam soal hutan kawasan adalah KPH yang dalam hal ini KPH Marowa,” ungkapnya.
Dia menyebut, Polri, selaras dengan TNI, jika diminta untuk membackup kegiatan pemerintah, sigap turun kapan dan di mana saja.
“Kami selalu siap turun dan terpenting dibutuhkan pemerintah,” ungkap Kader.
Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud pemberantasan illegal logging yang diputus arah hilirnya.
“Mudah-mudahan upaya ini bisa berhasil dengan maksimal demi menjaga kembali ekosistem hutan di wilayah Desa Woro yang sudah tidak terkontrol akibat pembalakan liar (illegal logging),” harapnya.
Dia juga berharap, masyarakat juga membantu menjaga hutannya untuk anak cucu kelak. Bukan malah menghancurkan demi penghasilan sesaat dan mengabaikan musibah banjir serta hilangnya mata air untuk kehidupan masyarakat luas.
“Mari kita jaga bersama hutan kita, demi cucu kita semua,” pungkasnya.
Reporter: Muhtar Habe
Editor: Khoirul Anam