DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Terkait Anggaran 2,8M Lebih, Kadispar Kabupaten Pulau Morotai Berikan Klarifikasi

Foto: Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Pulau Morotai, Kalbi Rasid (Foto: IST)

Morotai, MZK News – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, tahun ini kembali mengalokasikan anggaran Rp2,8 miliar lebih untuk media masa, baik media cetak, elektronik (Online) dan media lainnya.

Anggaran yang terbilang cukup fantastis itu digunakan dalam rangka promosi Wisata yang ada di Kabupaten Pulau Morotai.

Berdasarkan data yang dihimpun bahwa berdasarkan dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023, khusus di bidang Pariwisata, terdapat item kegiatan yang bernilai Rp2,8 miliar lebih. Dimana dari total dana tersebut terdiri dari beberapa item kegiatan, seperti belanja barang dan jasa kantor serta kegiatan penguatan promosi melalui media cetak, elektronik, dan media lainnya baik dalam dan luar Negeri.

Hanya saja, anggaran yang cukup fantastis itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan karena yang diterima oleh media yang biasa mempromosi kegiatan Dispar Morotai itu berbeda dengan yang ada dalam dokumen APBD.

Tong (kita) baru beberapa kali ikut kegiatan, tapi kalau dihitung-hitung sampai saat ini tidak sampai 12 juta,” ungkap salah satu wartawan.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Pulau Morotai, Kalbi Rasid ketika dikonfirmasi mengaku tidak ada kegiatan Pariwisata yang bekerja sama dengan media di Pulau Morotai.

“Sampai hari ini, saya tidak pernah kerja sama dengan media di Morotai, saya tidak tahu itu karena jika ada kegiatan publikasi biasa nama seperti itu tapi publikasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata,” bantahnya

Menurut Kalbi, jika terdapat anggaran kerja sama, maka pihaknya pasti melakukan kerja sama dengan media.

“Kalau seperti itu kan tong (kita) harus kerja sama dengan media, tidak ada kerja sama dengan Dinas Pariwisata,” katanya.

Ketika ditanya soal anggaran media tersebut, akhirnya Kadispar pun baru ingat jika anggaran itu bukan kerja sama dengan media, tetapi itu belanja peralatan untuk promosi wisata.

“Saya baru ingat, iya tahun ini juga ada belanja peralatan perangkat media, itu untuk pembuatan website, saya juga baru dikasih tahu kemarin, hasil dari konsultan, Torang (kami) punya tersendiri, jadi itu aplikasi kemudian ada pembuatan aplikasi tapi itu langsung dari konsultan itu, ada peralatan yang dibuat, itu bukan kerja sama dengan media,” pungkasnya.

Reporter: Oje

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *