DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Kemenag Gelar Sosialisasi KMB dan Pembinaan Guru Ponpes Kec. Hilgum

Foto: Ka. Kankemenag saat Sosialisasi KMB di Masjid Nurul Iman Jorong Sianggai-Anggai Nagari Sarik Alahan Tigo (Foto: IST)

Kabupaten Solok, MZK News – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok bersama Pemerintah Kecamatan Hiliran Gumanti mengadakan Sosialisasi Kampung Moderasi Beragama (KMB) dan Pembinaan Guru Pondok Pesantren Kec. Hiliran Gumanti di Masjid Nurul Iman Jorong Sianggai-Anggai. Selasa (20/06/23)

Sosialisasi tersebut diberi tema: “Melalui Program Kampung Moderasi Beragama, Kita Tumbuh Kembangkan Sikap Toleransi dan Optimisme dalam Mewujudkan Harmonisasi Kehidupan Masyarakat di Kabupaten Solok.”

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. Solok, H. Zulkifli, beserta jajaran, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Hiliran Gumanti, Fauzi, beserta Penyuluh Agama Kec. Hiliran Gumanti, Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, Walinagari se-Kec. Hiliran Gumanti, Ketua BPN, Ketua KAN, Kepala Jorong, Kepala dan Guru Ponpes se-Kenagarian Sarik Alahan Tigo, Pengurus masjid, Niniak Mamak kaampek suku beserta tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, tokoh masyarakat Jorong Sianggai-Anggai mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga atas kehadiran Ka. Kankemenag di kampungnya.

“Terima kasih yang tiada terhingga kami ucapkan kepada Bapak Kemenag dan rombongan yang telah mau datang ke kampung kami ini dan mohon maaf kalau sekiranya penyambutan kami ada yang kurang berkenan di hati kita semua,” ucap Datuak Sain.

Dia juga menguraikan sedikit tentang sejarah Jorong Sianggai-Anggai dan adat tradisi yang ada di kampung itu, tradisi yang membudaya, tetapi tidak bertentangan dengan agama.

Wali Nagari Sariak Alahan Tigo yang diwakili oleh Sekretaris Nagari juga berterima kasih atas kehadiran Ka. Kankemenag Kab. Solok beserta rombongan.

Ia berpesan agar masyarakat cerdas menyikapi kemajuan teknologi di era digitalisasi ini

“Jaga generasi kita dari pengaruh buruk internet yang berkembang pesat saat ini. Awasi anak kemenakan kita dalam pemanfaatannya, pergunakan internet itu untuk hal kebaikan saja,” pesannya.

Mewakili Camat, Kabag Kesra Kec. Hiliran Gumanti, Masrial, juga sangat bersyukur atas diangkatnya kegiatan sosialisasi KMB ini.

“Kehadiran Ka. Kankemenag di kampung kita pada hari ini merupakan suatu rahmat bagi kita dalam menggerakkan nilai-nilai keislaman,” ujar Masrial.

“Pesan tersirat dari kata Laa Ikraha Fiddiin ialah nilai toleransi dalam beragama, yaitu tidak ada lagi saling menyalahkan dalam praktik beribadah, mari perkuat hubungan silaturrahmi dan luruskan niat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala KUA Kec. Hiliran Gumanti, Fauzi, dalam sambutannya mengungkapkan alasan Jorong Sianggai-Anggai dipilih sebagai KMB, pertama karena masyarakat di sini sudah terbiasa dengan menghargai perbedaan.

“Kedua, untuk meningkatkan pemahaman keagamaan, kemudian untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan, musyawarah mufakat, dalam artian masyarakat sudah terbiasa berdialog satu sama lain dalam menanggapi suatu hal,” ungkap Fauzi.

“Kita juga bekerja sama dengan Puskesmas Talang Babungo dalam mengatasi masalah stunting. Hari ini kegiatan sosialisasi kita gabung dengan pembinaan guru pondok pesantren, dengan harapan agar ke depannya lahir tokoh-tokoh agama dari Nagari Sariak Alahan Tigo,” ujar Kepala KUA.

Pada kesempatannya, Ka. Kankemenag Kab. Solok, H. Zulkifli, menyampaikan bahwa moderasi beragama itu adalah menghormati tradisi atau budaya yang telah ada selama tidak bertentangan dengan akidah, bukan saling menyalahkan.

Foto: Ka. Kankemenag  menyerahkan infaq dan juga bingkisan berupa al-Qur'an dan buku tuntunan salat lengkap kepada pengurus Masjid Nurul Iman.
Foto: Ka. Kankemenag menyerahkan infaq dan juga bingkisan berupa al-Qur’an dan buku tuntunan salat lengkap kepada pengurus Masjid Nurul Iman.

“Seperti pepatah Minangkabau, Kok Gapuak Ndak Mambuang Lamak, Kok Cadiek Ndak Mambuang Kawan, Indak Mangguntiang Dalam Lipatan, Indak Manuak Kawan Sairiang. Sehingga Negeri ini aman dan masyarakat sejahtera,” ujar H. Zul.

“Kuncinya ialah mengamalkan syari’at Islam dan mematuhi adat istiadat. Sesuai falsafah Minangkabau, adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah, syara’ mangato adat mamakai,” lanjutnya.

Maksudnya ialah apa yang diajarkan oleh syari’at dipakaikan oleh adat, sehingga pengamalan dalam kehidupan sehari-hari tidak ada yang menyalahi syari’at dan juga adat.

“Kita harus bersatu, warna baju boleh tidak sama, warna jaket boleh berbeda, pendapat boleh tidak sama, tetapi ingat kita disatukan oleh kalimat “Al-mukminuuna Ikhwah” orang mukmin itu bersaudara,” ucap putra daerah Sariak Alahan Tigo tersebut.

Ka. Kankemenag berpesan agar saling menjaga, saling menghargai dan saling merawat persatuan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat.

Usai pembinaan dari Ka. Kankemenag dilanjutkan dengan penyerahan infaq dari Ka. Kankemenag dan juga bingkisan berupa al-Qur’an dan buku tuntunan salat lengkap kepada pengurus Masjid Nurul Iman yang didampingi oleh Niniak Mamak, Camat Hiliran Gumanti, Sekna dan juga Kepala KUA Hiliran Gumanti.

Usai shalat zuhur berjama’ah, acara dilanjutkan dengan makan bersama. Hal unik dari makan bersama kali ini ialah makan nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang. Menu utama ialah goreng belut cabe hijau dan gulai nangka serta gulai paku (pakis).

Snack dalam acara kali ini juga tidak menggunakan snack praktis, tetapi makanan-makanan khas tradisional yang dibuat oleh masyarakat Jorong Sianggai-Anggai sendiri.

Reporter: Fitria

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *