Sudah Tiga Tahun, Bandara Depati Parbo Kerinci Tak Ada Maskapai Beroperasi
Foto: Bandara Depati Parbo di Desa Hiang Karya, Hiang Kerinci-Jambi terlihat sepi (Foto: IST)
Kerinci, MZK News – Sudah sekitar tiga tahun, sejak 2020 lalu, semenjak pandemi covid -19 aktivitas penerbangan di Bandara Depati Parbo, Kerinci terhenti. Hingga saat ini, belum ada maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara tersebut.
Dilansir dari media Meteojambi.com, Kepala Tata Usaha Bandara Depati Parbo Untung Sugito mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat informasi bakal ada maskapai yang beroperasi di bandara kebanggaan masyarakat Kerinci itu.
Untung menyebutkan, pihaknya bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui Dinas Perhubungan terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak penerbangan.
“Seperti yang pernah kami sampaikan, bahwa pihak maskapai menghendaki adanya kerja sama dengan pemerintah daerah melalui mekanisme deposit untuk rute Jambi-Kerinci dan sebaliknya,” kata Untung, Minggu 7 Mei 2023.
Untung menambahkan, keinginan dari pihak maskapai tersebut sudah pernah dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar beberapa waktu lalu.
Saat itu, FGD dihadiri perwakilan dari Pemkab Kerinci dan Pemkot Sungai Penuh, perwakilan Pemprov Jambi, Komisi V DPR RI, HIPMI, PHRI, serta perwakilan PLTA.
Lebih lanjut, Untung mengatakan pihaknya bersama dengan GM AP Sultan Thaha Jambi dan kepala Otban Wilayah VI Padang, juga telah menemui Wakil Gubernur memohon untuk diupayakan kembali penerbangan Kerinci-Jambi.
“Kami dari pihak bandara masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah daerah berkenaan dengan permintaan maskapai tersebut,” kata Untung.
Dia mengatakan lagi, dengan adanya permintaan kerja sama dengan pola deposit dari maskapai, membuat pemerintah daerah agak keberatan karena harus memperhatikan kondisi fiskal di masing-masing daerah.
“Daerah yang sudah berhasil bekerja sama dengan maskapai melalui sistem deposit adalah Pemprov Sulawesi Selatan untuk rute lenerbangan Makassar ke Toraja dan beberapa daerah lainya,” tutupnya.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam