DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Mantan Napi Carles Sondo Dampingi Ketua Pemerhati Beri Sembako Lansia

Foto: Seorang mantan Napi mendampingi Ketua Pemerhati bagikan bantuan (Foto: IST)

Bima, MZK News – Seorang mantan narapidana (Napi), Faisal Carles (40) asal Desa Sondo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima mendampingi Ketua Pemerhati, Wahyudin sapaan akrabnya, Faisal Tanjun TistiramKarawiWal dalam memberikan bantuan paket sembako beras dan mie instan secara sosial kepada seorang lansia, Ina Jaleha, (70), RT 012/RW 002, Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Selasa (22/3/2022) sore.

Carles mengku jika dirinya turut mendampingi seorang pemerhati tersebut benar-benar didasari panggilan jiwa semata dan tidak ada unsur lainnya.

“Ini atas nurani saya yang muncul seketika saja dan selebihnya skenario Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Carles kepada MZK.

Dia mengatakan, terkait kepedulian seorang pemerhati, Wahyudin alias Faisal Tanjun ini, memang tidak bisa dibayangkan lagi. Gerilya anak muda ini dalam memberi bantuan kemanusiaan pribadinya terhadap orang-orang yang membutuhkan tidak hanya di sini saja, namun secara masif. Kemarin Wahyudin memberi bantuan paket sembako untuk lansia pun jompo di desa lain. Salah satunya di Desa Mpuri.

“Anak muda ini luar biasa dan patut diapresiasi. Mungkin dengan kepekaan anak muda ini juga sehingga saya tergugah dan tekad mengambil peran mendampinginya. Saya jujur, baru anak ini yang bisa memblok balik pikiran saya dalam waktu seketika ,” ujar Carles.

Dia berharap semua elemen masyarakat bisa terinspirasi dengan hal-hal sosial seperti ditunjukan anak yang jika dilihat sosoknya benar-benar sosialis. Apalagi, anak ini sigap berbagi rejeki alakadar untuk orang-orang lemah di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan penuh rasa kasih dan sayang antar sesama.

“Semoga dedikasi dan pengabdian anak berdarah Sondo ini menjadi ladang amal untuk bekal hari kelak. Aamiin,” harap Carles.

Dia juga menambahkan, berbagi tidak mesti menyandang pangkat, jabatan, dan kedudukan. Tapi, itu didasari suatu niat yang tulus dan tanpa pamrih.

“Kita berkolaborasi dan bersinergi dalam berbagi seadanya. Sebab, kalau bukan kita, lalu siapa lagi. Jika tidak sekarang, kapan lagi. Yuk, kita bergandeng tangan untuk kebaikan,” pungkas Carles, seorang kerap keluar masuk penjara sebelumnya berpostur tinggi hitam itu.

Reporter: Muhtar Habe

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *