Drone Serang Fasilitas Minyak Arab Saudi
Sumber Foto: portonews.com (Kebakaran Kilang Minyak Aramco, Saudi Arabia) (Sabtu, 14/9)
Jakarta-Saudi Arabia, MZK News – Fasilitas minyak Arab Saudi kembali menjadi incaran serangan dari Drone setelah sebelumnya pernah terjadi di tahun lalu.
Pihak Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan sebuah pesawat udara tak berawak telah menyerang dan kemudian memicu kebakaran di fasilitas minyak di Ibu Kota Riyadh. Kejadian ini diklaim tidak menimbulkan pengaruh atas pasokan minyak bumi dan turunan sejenisnya.
Dilansir melalui situs PressTV, 11 Maret 2022, Kantor Pers Saudi, mengutip pernyataan Pejabat Kementerian Energi, pada Jumat pagi bahwa serangan itu terjadi sekitar pukul 04:40 waktu setempat (0140 GMT) pada hari Kamis dan tidak menyebabkan kematian atau cedera.
“Operasi kilang dan pasokan minyak bumi dan turunannya tidak terpengaruh,” kata pernyataan itu.
Pengekspor minyak utama dunia itu sering menghadapi serangan rudal dan pesawat tak berawak sebagai bentuk pembalasan oleh angkatan bersenjata Yaman, yang telah membela negara mereka dari Agresi Militer yang dipimpin Saudi Arabia serta blokade selama tujuh tahun.
Pada 19 Maret tahun lalu, tentara Yaman telah berhasil melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas milik raksasa Minyak Aramco di Riyadh sebagai pembalasan atas Agresi Militer dan blokade oleh negara kerajaan tersebut.
Yahya Saree, juru bicara tentara Yaman, mengumumkan dalam serangkaian tweet pada saat itu bahwa enam drone telah digunakan dalam serangan balasan yang menghantam fasilitas minyak “dengan presisi tinggi” saat fajar, tanpa menyebutkan jenis UAV dan lokasi tepat sasaran. Sebagai pembalasan atas peningkatan kampanye militer dan blokade yang dipimpin Saudi.
“Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi keenam Shaaban saat fajar dengan enam pesawat tak berawak yang menargetkan Aramco di ibu kota musuh Saudi, Riyadh,” kata pejabat militer itu.
“Komando Umum Angkatan Bersenjata menegaskan bahwa operasinya terus berlanjut dan meningkat selama agresi dan pengepungan berlanjut,” tambah Saree.
Awalnya, otoritas Saudi tetap diam tentang serangan itu, tetapi setelah pengumuman oleh pihak Yaman, Kementerian Perminyakan Kerajaan mengakui insiden itu dan mengatakan serangan pesawat tak berawak telah memicu kebakaran di fasilitas tersebut. Kementerian, bagaimanapun, mengklaim bahwa kobaran api telah “dikendalikan.” Ia menambahkan bahwa serangan itu tidak menimbulkan korban dan tidak mengganggu pasokan minyak.
Masih berhubungan dengan invasi militer Saudi, jaringan televisi Yaman al-Masirah melaporkan selusin serangan udara di Provinsi Utara Negara Hajjah pada Kamis malam, mengatakan jet Saudi membombardir Distrik Harad dan Hayran. Jet tempur dari Royal Saudi Air Force juga melakukan enam serangan udara di distrik al-Dhaher, dua serangan di distrik Kitaf wa Al Boqe’e dan dua lainnya di Distrik Shada’a di Provinsi Sa’ada, Yaman barat laut.
Sampai saat ini belum ada laporan korban akibat dampak serangan udara tersebut dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Pada pertempuran lain dikabarkan Jet tempur yang dipimpin Saudi melancarkan empat serangan di berbagai Distrik, termasuk al-Jubah dan Wadi al-Ubaidah, di Provinsi Ma’rib Yaman Tengah, di samping serangan di Distrik Mukayras di Provinsi Tengah Yaman al-Bayda. Masih belum ada laporan tentang korban dalam serangan udara tersebut.
Selain itu, pesawat militer Saudi melakukan serangan udara terhadap Distrik Khabb Wa Ash Sha’af di Provinsi Utara Jawf Yaman. Kondisi kemanusiaan Yaman semakin memburuk ditambah dengan aksi Kapal perang AS dan Inggris menahan kapal bahan bakar tujuan Yaman.
Perang Yaman sudah berlangsung 7 tahun dan telah menimbulkan ribuan korban jiwa dan dampak lain yang membuat kondisi rakyat Yaman semakin memburuk. Kiranya perang Yaman akan berakhir segera dan rakyat Yaman bisa membangun negerinya dengan berdaulat.
Sumber : https://www.presstv.ir/Detail/2022/03/11/678366/Fire-erupts-Riyadh-oil-refinery-drone-attack.
Reporter: Budhi Haryadi
Editor: Khoirul Anam