Menanti Indahnya Kolaborasi Mahasiswa dan Pemerintah dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa
Oleh: Alvin Gumelar Hanevi
Dari dahulu hingga sekarang mahasiswa dan pemerintah dianalogikan seperti kucing dan tikus, tidak akur dn selalu berlawanan. Tidak
berlebihan rasanya kalimat tersebut dilontarkan mengingat fakta yang terjadi selalu berbicara
demikian.
Mahasiswa yang dikenal sebagai kaum intelektual dan idealis selalu menyuarakan
suara yang berpihak kepada kepentingan rakyat, mengkritisi setiap kebijakan yang dilahirkan pemerintah, dan selalu berada digaris terdepan ketika situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan bagi rakyat.
Berbagai platform media mainstream selalu memberitakan tentang perjuangan mahasiswa yang selalu turun aksi ke jalanan dan menyuarakan pendapat mereka di
depan institusi pemerintahan.
Apa yang dilakukan mahasiswa setidaknya selalu bertolak belakang dengan apa yang
dilakukan pemerintah, pemerintah yang memiliki kewenangan selalu dianggap melahirkan kebijakan yang menimbulkan pro kontra ditengah masyarakat. Kebijakan yang diluncurkan selalu menjadi perhatian mahasiswa, keyakinan mahasiswa akan keidealismenya selalu menjadi
kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa dalam perjuangannya membela hak-hak rakyat.
Namun, yang menjadi perhatian kita apakah benar pemerintah itu selalu salah dan
mahasiswa selalu benar? Pertanyaan ini selalu terlintas dipikiran kita, dan selalu menemui jawaban yang beragam dan berbeda. jika ditelisik lebih jauh tidak ada yang salah pada pemerintah dan tidak ada yang salah juga dengan mahasiswa.
Pada dasarnya apa yang dilakukan
pemerintah selalu yang terbaik bagi rakyatnya, begitupun dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa juga tidak lebih dan tidak bukan adalah demi memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kita harus mengakui dan tidak menutup mata bahwasannya setiap kebijakan yang
diluncurkan pemerintah pastinya tidak selalu sempurna, namun hal tersebut tidak menjadi alasan bagi kita untuk mencaci maki dan menjudge pemerintah gagal dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
Demikian juga dengan mahasiswa, tidak selalu dan tidak semua aksi yang dilakukannya demi kepentingan rakyat. Mengapa demikian? Pastinya kita juga sering mendengar dan melihat beberapa aksi yang dilakukan mahasiswa yang kadangkala selalu berakhir anarkis dan memunculkan kericuhan. Bahkan ketika aksi turun ke jalan yang dilakukan tidak sedikit juga
mahasiswa yang melakukan aksi tidak terpuji seperti anarkisme tadi dan juga vandalisme (merusak fasilitas umum).
Hal ini tentunya bertolak belakang dengan anggapan bahwa mahasiswa adalah kaum intelektual dan berpendidikan ditengah-tengah masyarakat.
Seiring berjalannya waktu tanpa disadari antara mahasiswa dan pemerintah memiliki
keterkaitan dan DNA yang sama. Bagaimana tidak, kita melihat pemerintah saat ini juga diisi oleh mahasiswa yang pernah turun aksi di sejarah lampau seperti mahasiswa 1998 dan sebagainya.
Sekarang ketika mahasiswa 1998 dan sebagainya tersebut sudah duduk dibangku kekuasaan tanpa disadari sejarah itu berulang kembali mereka juga didemo oleh mahasiswa saat ini.
Berbagai dinamika hubungan antara mahasiswa dan pemerintah, sudah sewajarnya saat ini kedua elemen ini berkolaborasi membangun kekuatan yang mampu memberikan efek domini bagi perkembangan dan kemajuan rakyat.
Salah satu upaya pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menghentikan sikap buruk seperti mencaci maki dan saling menyerang. Saatnya berbuat demi kepentingan rakyat sesuai yang dicita-citakan bersama.
Bukan hal mustahil kolaborasi mahasiswa dan pemerintah memberikan efek positif bagi kemajuan sebuah bangsa. Beberapa negara katakanlah seperti Malaysia mereka antara mahasiswa dan pemerintah bekerjasama berjuang bersama demi kepentingan rakyat. Hingga saat
ini kita jarang sekali kita mendengar sedikitpun mahasiswa Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia melakukan aksi besar-besaran
menolak dan mencaci maki pemerintahannya.
Tentu, dari contoh yang sudah ada barangkali menjadi acuan dan motivasi bagi
mahasiswa dan pemerintah untuk mengubah mindsetnya dari yang dianggap seperti kucing dan tikus menjadi sebuah kelompok semut yang bersama-sama berjuang demi kemaslahatan rakyat.
Pada situasi dan kondisi yang serba susah saat ini, sudah sepantasnya dan sudah
sepatutnya bagi mahasiswa bersama-sama dengan pemerintah bahu membahu dan bergotong royong demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Maraknya judi online beserta dampak negatif yang dibawanya menjadi pelajaran yang berharga bagi kita bahwa kita akan kalah jika kita tidak bersatu, mahasiswa dan pemerintah adalah komponen penting dalam memerangi aktivitas judi online yang kian hari nyaris memakan memakan korban.
Mahasiswa yang memiliki kedekatan emosional dengan rakyat sudah seharusnya menjadi panutan dan contoh hidup teladan yang jauh dari tindakan negatif seperti judi onlin, mengedukasi masyarakat agar
mau memerangi judi online yang akan berakibat fatal bagi masyarakat sendiri jika dibiarkan terus terjadi.
Dari sisi pemerintah pun tidak kalah pentingnya, sebagai sebuah institusi negara diharapkan mampu membuat kebijakan yang tegas dalam memberantas judi online. Jangan sampai pemerintah menjadi aktor utama dalam masifnya aktivitas judi online yang merugikan bangsa Indonesia sendiri.
Harapannya, dua kombinasi ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa dalam memerangi dan memberantas judi online yang kian menjamur di negeri kita tercinta.