Masyarakat Jorong Sianggai-Anggai Lestarikan Kesenian Tradisional Rebana
Foto: Sejumlah anggota rebana Jorong Sianggai-anggai melakukan latihan di Masjid Nurul Iman (Foto: IST)
Kabupaten Solok, MZK News – Salah satu kesenian tradisional Minangkabau bernuansa Islam yang masih dilestarikan oleh masyarakat di Sumatra Barat adalah rebana, begitu juga yang dilakukan masyarakat Jorong Sianggai-anggai Nagari Sarik Alahan Tigo, Kec. Hiliran Gumanti Kabupaten Solok.
Seperti yang terlihat pada Kamis malam (27/06/2024). Usai salat Isya berjamaah, sejumlah warga laki-laki mengadakan latihan rebana di Masjid Nurul Iman Koto. Latihan rebana tersebut juga dihadiri oleh para pemuda, tokoh masyarakat, hingga anak-anak.
Husnul Fikri, M.A., Niniak Mamak sekaligus penyuluh agama dari Sianggai-anggai mengatakan bahwa masyarakat Sianggai-anggai masih sangat melestarikan adat dan budaya dengan kuat.
“Alhamdulillah, adat dan budaya masih sangat kental di kampung ini, kesenian-kesenian tradisional masih banyak yang bisa dilestarikan. Rebana ini salah satunya,” ujar Husnul.
Amrizal, salah seorang pemain rebana senior mengungkapkan kekhawatirannya jika nanti kesenian ini tidak ada generasi yang bisa melanjutkan
“Kita khawatir tidak ada yang melanjutkan kesenian rebana ini setelah kami yang sekarang tidak ada lagi. Kita berharap generasi muda lebih semangat lagi untuk berlatih, karena penyuluh agama telah menfasilitasi kita untuk latihan rutin,” ujarnya.
Sementara, Kepala KUA Kec. Hiliran Gumanti, Fauzi mengapresiasi semangat masyarakat Sianggai-anggai untuk melestarikan adat dan budaya di tengah-tengah gempuran teknologi saat ini.
Begitu juga, Kepala Kantor Kemenag Kab. Solok, H. Zulkifli, dirinya menyampaikan hal yang senada.
“Alhamdulillah masih ada masyarakat kita yang bisa melestarikan kesenian tradisional bernuansa keislaman, karena rebana ini sudah langka saat ini. Terima kasih atas semangat dan kerja sama masyarakat di Jorong Sianggai-anggai, semoga dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Ka. Kankemenag.
Kesenian rebana ini berisikan sya’ir-sya’ir atau lirik tentang perjalanan hidup Rasulullah saw. Rebana menjadi salah satu cara mengenalkan shirah Nabawiyah terhadap generasi yang tidak semuanya dapat diperoleh di bangku pendidikan sekolah.
Reporter: Fitria
Editor: Khoirul Anam