ArtikelFEATUREDTOP STORIES

10 Tahun Diayomi Dengan Seksama Oleh BPJS Kesehatan

Foto: Afrizal ketika melakukan Cuci Darah di RSUD M. Natsir (Foto: IST)

Oleh: Khairatul Annisa

Ketika mendengar kata ‘pelayanan’ sontak hampir seluruh kepala berfikir sama kepada pelayanan masyarakat yang kurang ramah dari para pegawai, baik itu di instansi pemerintah maupun instansi swasta. Namun, jika berbicara sebuah pelayanan tentunya baik dan ramah. Hal ini sangat berkesinambungan dengan sistem pelayanan dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dalam melakukan pelayanan terhadap peserta atau nasabah sesuai dengan ketentuan sistem pelayanan bagi masyarakat yaitu (1) Mampu berkomunikasi yang baik, (2) Sopan santun, (3) ramah, dan (4) Bertanggungjawab penuh terhadap peserta atau nasabah.

BPJS Kesehatan selalu gencar melaksanakan “pelayanan prima” yang diberikan oleh Duta BPJS Kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimana pelayanan tersebut juga termasuk dalam pembagian pelayanan prima yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para peserta, membantu pelanggan untuk mengambil tindakan, menumbuhkan rasa percaya peserta terhadap informasi yang diberikan oleh Duta BPJS Kesehatan, serta menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas peserta dalam menggunakan Kartu Indonesia Sehat-Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS). Dalam rangka pengoptimalan pelayanan prima, Duta BPJS Kesehatan harus memiliki attidude yang baik dalam pelayanan serta memberikan pelayanan dengan cepat dan sigap.

Sejak berubah nama dari PT ASKES menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) pada Januari 2014 lalu. BPJS Kesehatan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para peserta JKN dengan seksama dan semakin membaik setiap waktu. Termasuk pelayanan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Bekerja sama dengan Puskemas/Klinik untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara kepada para peserta BPJS Kesehatan, saat ini jika mengalami sakit. Hal ini dirasakan langsung oleh Afrizal (61) yang sudah menggunakan BPJS Kesehatan sejak 10 Tahun lalu karena mengalami sakit yang mengharuskannya untuk melakukan cek kesehatan terjadwal.

Harus melakukan kontrol dan cek kesehatan sejak 10 Tahun lalu membuatnya berkaitan erat dengan BPJS Kesehatan. Afrizal merasa sangat tertolong dengan adanya bantuan BPJS Kesehatan dari Pemerintah Daerah sehingga dirinya tetap dapat berobat bahkan saat ini mendapatkan antrian khusus agar bisa melakukan cuci darah sesuai dengan jadwalnya.

“Saya menggunakan BPJS Kesehatan sudah sejak 10 Tahun yang lalu. Saya merasa sangat tertolong dengan adanya BPJS Kesehatan. Dahulunya saya peserta Mandiri lalu kartu BPJS Kesehatan saya sempat mati dan saya urus kembali, alhamdulillah setelah saya urus kembali kartu BPJS saya kembali aktif dan sangat bersyukur saya dan keluarga terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI ) APBD. Sejak mengalami gagal ginjal sejak 2 tahun lalu saya harus melakukan cuci darah 2 kali dalam seminggu. Saya merasa sangat diperhatikan terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan. Sebagai lansia, saya juga mendapatkan antrian prioritas jika melakukan kontrol ke Fasilitas Kesehatan. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan karena sudah sangat membantu saya untuk berobat selama ini. Semoga BPJS Kesehatan semakin lebih baik kedepannya dan memberikan hal-hal yang lebih baik lagi bagi kami peserta BPJS Kesehatan,” ungkap Afrizal (61) ketika dihubungi langsung via telepon.

Dalam mengoptimalkan layanan prima sesuai motto yang digunakan oleh BPJS Kesehatan “Mudah, Cepat, dan Setara” BPJS Kesehatan langsung bergerak cepat bersama FKTP dan FKRTL untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para peserta. Hal tersebut bisa kita ketahui langsung dari Bapak Afrizal yang harus mencuci darah sejak 2 Tahun yang lalu dan menggunakan BPJS Kesehatan. Selain itu, pelayanan penggunaan BPJS Kesehatan luar daerah juga sudah pernah dilakukan oleh Bapak Afrizal ketika berobat dari Kabupaten Solok ke Rumah Sakit Baiturrahmah pada bulan Juni 2023 lalu.

“Saya juga Ronsen dan Operasi bulan Juni lalu di Rumah Sakit Baiturrahmah. Di sana saya diperlakukan dengan baik dan perawat serta dokter yang sangat baik hati dan ramah sekali. Tidak ada dibedakan antara saya dengan peserta yang mendaftar umum. Semua kita disamaratakan di Rumah Sakit tersebut. Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, saya tidak tahu berapa dana yang harus saya keluarkan untuk berobat tiap sebentar seperti ini,” lanjutnya lagi menjelaskan.

BPJS Kesehatan bersinergi dalam upaya mengoptimalkan pemerintah dalam pelaksanaan jaminan sosial kesehatan dengan berbagai tindakan seperti peserta yang dianggap layak oleh pemerintahan didaftarkan sebagai peserta di bawah tanggungan pemerintahan, baik itu Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Pembaharuan termasuk saat ini peserta BPJS Kesehatan bisa mendapatkan layanan antrian melalui aplikasi “Mobile JKN” selain itu,peserta juga bisa berobat di puskesmas atau klinik dengan menggunakan KTP. Hal ini sangat membantu peserta dalam mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *