Salah Kaprah! Cuci Mulut Pakai Air bukan Pakai Buah

Oleh: Martha Syaflina, S.E.
(Jurnalis, Editor, Penulis)

Sering kali kita mendengar bahwa setelah makan itu ada yang namanya “cuci mulut”. Itu dilakukan dengan mengkonsumsi buah, baik itu jeruk, pisang, dan lain sebagainya. Padahal, mereka tidak mengetahui bahwa memakan buah setelah makan itu dapat menyebabkan kanker lambung dan cikal bakal untuk terjadinya asam lambung. Lebih parahnya lagi, kegiatan cuci mulut dengan buah setelah makan ini dapat meningkatkan berat badan alias gemuk.

Menurut dr. Zaidul Akbar dalam buku Jurus Sehat Rasulullah edisi terbarunya, di mana-mana kalau cuci mulut itu pakai air, bukan pakai buah. Buah dimakan sebelum makan nasi atau makanan yang berat-berat atau yang mengandung karbohidrat yang tinggi. Hal ini sudah dijelaskan Allah dalam AlQur’an sebagai berikut:

“Dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih dan daging burung apa saja yang mereka inginkan.”(QS. Al Waqi’ah, 56: 20-21)

“Dan Kami berikan kepada mereka tambahan berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.”(QS. At Thur, 52: 22)

Terlihat jelas sekali dari kutipan ayat Alquran di atas bahwa Allah mendahului kata “buah” sebelum kata “daging” sehingga sudah jelas kalau makan buah itu sebelum makan-makanan yang berat lainnya. Lebih baik lagi makan buah pagi hari mulai pukul 06.00 – 10.00 WIB pagi. Hal ini untuk membersihkan usus kita yang sejak kemarin kotor oleh makanan-makanan yang lain. Biasanya setelah makan buah, kita akan buang air besar, itu sangat membantu melancarkan pencernaan kita.

Info sehat:

  1. Minumlah segelas air saat perut masih kosong;
  2. Jus dicerna selama 15-20 menit;
  3. Buah segar dicerna selama 30-40 menit;
  4. Sayuran dicerna selama 30-40 menit;
  5. Karbohidrat dicerna selama 90 menit;
  6. Kacang-kacangan dicerna selama 2,5 hingga 3 jam;
  7. Protein hewani dicerna dari 30 menit (telur) hingga 3-4 jam (sapi).

Jadi, mulai sekarang ubahlah kegiatan cuci mulut dengan buah sebagai kegiatan pembuka sebelum makan makanan yang berat dan berkarbohidrat.

Sumber: Buku Jurus Sehat Rasulullah oleh dr. Zaidul Akbar (edisi terbaru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *