UNG dan HIMKA Gelar Webinar Tentang “New Normal”
GORONTALO, MZK News – Universitas Negeri Gorontalo bersama HIMKA jurusan Kimia mengadakan Seminar online (5/7/2020) melalui zoom untuk menindaklanjuti keadaan kreativitas mahasiswa saat pandemi yang menurun drastis selama pandemi ini.
“Selama proses pendidikan tiga bulan belakangan ini, pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan) yang menuntut semua tenaga pengajar, aktivis pendidikan dan siswa/ mahasiswa beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru dan terbarukan. Mahasiswa jurusan kimia juga mengalami hal yang sama dengan mahasiswa lainnya.” ujar Host saat membuka Webinar Nasional itu.
HIMKA Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah mengadakan Webinar melalui plaftorm Zoom dan Live Streaming di Youtube HIMKA UNG, Minggu, (5/7). Webinar ini diikuti oleh mahasiswa/i kimia seluruh wilayah Indonesia dan dibuka dengan kata sambutan dari Wakil Rektor III UNG, Ibu Karmila Machmud, S.Pd, M.A., Ph.D dan Dekan Fakultas MIPA, Ibu Prof. Dr.Astin Lukum, M.Si.
Sambutan diikuti oleh penjelasan materi dari lima pembicara/ narasumber yaitu Hary Abdurrahman (SEKJEN IKAHIMKI), Christian Sandy Pangestu ( AMISCA ITB), Putri Wakhdani (KMK UGM), Kartina S.Hadati (HIMAKIM UNTAD) dan Romario Abdullah ( HIMKA UNG).
Hary Abdurrahman menjelaskan melalui zoom (2/7/2020) bahwa tantangan kedepan memang akan berbeda, namun belajar tidak akan bisa dilemahkan oleh apapun dan kreativitas antara pengajar dan pembelajar harus saling berkolaborasi.
“Berinovasi melalui model digitalisasi pendidikan dalam setiap proses pembelajaran, pemilihan metode dari kualitatif ke kuantitatif dengan menggunakan digital library, e-book dan e-journal untuk referensi bagi disiplin ilmu tertentu, menjadi kampus merdeka: mengganti skripsi dengan kegiatan riset ilmiah lainnya/ melakukan kegiatan sosial dan mengadakan pengembangan kimia komputasi” Ucap Christian Sandy Pangestu menyampaikan solusi mengenai pengembangan kreativitas mahasiswa saat Era New Normal.
Reporter: Elsima Nainggolan (Reporti)
Editor: Martha