Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Keluarkan Perintah Siaga Penuh Hadapi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
Sumatera Barat, MZK News – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sumatera Barat memasuki fase paling berbahaya. Intensitas hujan yang tinggi, potensi banjir, longsor, hingga galodo membuat kondisi sejumlah daerah berada dalam status waspada tinggi.
Menyikapi situasi ini, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, Mayjen TNI Arief Gajah Mada, mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat serta instruksi tegas kepada seluruh jajaran TNI AD di wilayahnya.
Dalam arahannya, Mayjen TNI Arief Gajah Mada menekankan bahwa keselamatan rakyat adalah prioritas tertinggi dan seluruh satuan harus siap bergerak setiap saat.
Masyarakat diminta tetap waspada di daerah rawan banjir, longsor, bantaran sungai, tebing, serta perbukitan. Warga diminta membatasi aktivitas di luar rumah selama cuaca ekstrem berlangsung, segera mengungsi jika terlihat tanda-tanda bahaya, dan melaporkan setiap situasi genting kepada pemerintah nagari, Babinsa, atau posko terdekat. Pangdam juga mengingatkan masyarakat untuk mematikan listrik saat banjir demi mencegah korban jiwa.
Kepada para Dansat di seluruh wilayah Kodam XX/TIB, Mayjen TNI Arief Gajah Mada memerintahkan agar seluruh komandan memiliki kepekaan, inisiatif, dan gerak cepat tanpa menunggu perintah.
Seluruh satuan wajib mengetahui titik-titik rawan bencana, memperbarui kondisi wilayah setiap saat, dan memastikan keselamatan personel serta keluarganya. Bila ada yang terdampak, bantuan harus diberikan segera.
Ia juga menegaskan pentingnya kesiapan alat perlengkapan (alkap) seperti perahu, tali, helm, senter, chainsaw, alat komunikasi, hingga kendaraan operasional. Semuanya harus berada dalam kondisi prima dan siap pakai. Laporan situasi wajib diberikan secara cepat, tepat, akurat, dan berjenjang, tanpa penundaan.
Pangdam memerintahkan seluruh satuan untuk aktif berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah daerah, Polri, lurah atau walinagari, karena menurutnya, “TNI harus hadir di setiap titik dan setiap keadaan.”
Selain itu, personel diminta melakukan pengecekan berulang terhadap kesiapan personel, materil, alkap, dan BBM agar bisa digerakkan setiap saat. Pemantauan cuaca berdasarkan update BMKG dan Pusdalops harus dilakukan secara terus-menerus, dan setiap potensi ancaman wajib segera dilaporkan.
Ia menegaskan bahwa kecepatan tanggap darurat adalah kehormatan satuan, sehingga apabila terjadi bencana, satuan terdekat wajib bergerak cepat, profesional, dan humanis dalam membantu masyarakat.
Menutup arahannya, Mayjen TNI Arief Gajah Mada menyampaikan pesan kuat: “Tunjukkan bahwa Kodam XX/TIB selalu siap dan hadir untuk rakyat.”
Dengan situasi ekstrem yang masih berlangsung, Kodam XX/TIB memastikan seluruh satuan siaga 24 jam, mengerahkan kemampuan terbaik dalam proses evakuasi, penyelamatan warga, pengamanan jalur transportasi, serta membantu pemerintah daerah dalam seluruh rangkaian penanganan bencana. TNI AD menegaskan komitmennya untuk selalu cepat, tanggap, humanis, dan berdiri di garis terdepan bersama rakyat.
Reporter: Gangga
Editor: Khoirul Anam