Tingkatkan Kualitas Dakwah, Kemenag Kab. Solok Gelar Pembinaan Da’i-Da’iyah
Foto: Ka. Kankemenag Kab. Solok menyampaikan materi pembinaan da’i-da’iyah se-Kab. Solok (Foto: IST)
Kabupaten Solok, MZK News – Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para Da’i dan Da’iyah dalam menyampaikan dakwah yang moderat, sejuk dan toleran, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Da’i dan Da’iyah Tingkat Kabupaten Solok Tahun 2025 yang digelar di lantai 1 Masjid Agung Darussalam Islamic Center Koto Baru, Rabu (25/06/2025).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari Kepala KUA Kecamatan di Kabupaten Solok, Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Non PNS, Perwakilan tokoh masyarakat dan ormas keagamaan Islam di Kabupaten Solok.
Ka. Kankemenag Kab. Solok, H. Zulkifli, S.Ag., M.M., didampingi Kepala Kasi Bimas Islam, Rinaldi, S.Ag., dalam sambutannya yang sekaligus sebagai pemateri menyampaikan pesan mendalam mengenai esensi seorang da’i.
Menurutnya, da’i dan da’iyah harus terlebih dahulu menuntaskan persoalan pribadinya, sebelum mengajak orang lain pada kebaikan.
“Seorang da’i seharusnya sudah selesai dengan dirinya sendiri. Baru setelah itu ia bisa mengajak orang lain menuju kebaikan. Dakwah bukan sekadar ucapan, tetapi juga keteladanan,” tegas H. Zulkifli.
Ka. Kankemenag juga menyoroti tantangan baru dalam dunia dakwah, yakni derasnya arus informasi digital dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh generasi Z. Ia menyampaikan keprihatinan atas kecenderungan generasi muda yang lebih memilih bertanya kepada AI dibanding guru atau ulama.
“Beberapa waktu lalu kami mencoba bertanya pada AI tentang sebuah hadis. Jawabannya ternyata tidak benar dan sumbernya tidak valid. Ini berbahaya jika dijadikan rujukan tanpa verifikasi dari para alim ulama,” ungkapnya.
H. Zulkifli juga menyoroti fenomena maraknya penyebaran informasi tanpa etika, di mana siapa saja bisa menjadi “wartawan dadakan” tanpa dasar pengetahuan jurnalistik.
“Asal punya HP, langsung meliput dan mengunggah. Ini sangat rawan. Dakwah dan informasi publik harus melalui penyaringan dan etika,” tambahnya.
Menutup sambutannya, H. Zul mengajak seluruh da’i dan da’iyah untuk memperkuat ukhuwah dan tidak menjadikan perbedaan sebagai sumber perpecahan.
“Perbedaan harus dirajut menjadi kekuatan dalam Islam,” pungkas H. Zulkifli.
Dalam laporannya, Kepala Seksi Bimas Islam, Rinaldi, S.Ag., menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas da’i-da’iyah di tengah dinamika masyarakat modern. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pembekalan yang kontekstual, terutama terkait tantangan dakwah di era digital.
Adapun pemateri pada kegiatan ini Zulfatmai, S.Ag., Penghulu Madya Kantor Kemenag Kab. Solok menyampaikan materi dengan judul: “Peran Mubaligh/Mubalighah dalam Pembentukan Karakter Ummat”.
Pemateri kedua, Rinaldi, S.Ag., dengan judul materi: “Da’i dan Da’iyah Sebagai Agen Perdamaian dalam Moderasi Beragama”. Sedangkan H. Zulkifli, S.Ag., M.M., dengan judul materi: “Peran Da’i-Da’iyah dalam Menjaga Akidah Ummat di Era Digital”.
Kegiatan pembinaan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk perhatian Kemenag dalam mendukung tugas dakwah di tengah masyarakat. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran da’i dalam membangun kerukunan umat dan mendorong moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
Reporter: Fitria
Editor: Khoirul Anam