LSM Pedas Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Terkait Sampah
Sungai Penuh, MZK News – Puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Pedas menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Sungai penuh.
Dalam aksinya tersebut, mereka meminta Dinas Lingkungan Hidup segera mencari solusi atas tumpukan sampah yang tiap hari menganggu masyarakat dan pembangunan TPS3R Kota Sungai Penuh diduga tidak bermanfaat, Kamis (30/01).
LSM Pedas mendesak Pemkot dan Dewan Sungai Penuh menuntaskan masalah tumpukan sampah yang mengganggu aktifitas masyarakat. Saat ini, hampir setiap Kecamatan yang mengalami dampak paling besar saat ditutupnya TPA RKE, sehingga sampah menumpuk disetiap TPS yang ada karena terlambat diambil mobil Dinas Lingkungan Hidup.
LSM Pedas ini menilai Pemerintah Kota Sungai Penuh abai terhadap permasalahan sampah sehingga terjadi masalah seperti yang terjadi sekarang ini.
Selain itu, langkah yang diambil oleh Pemerintah dengan pembuatasan TPS3R untuk pengelolaan sampah di setiap Kecamatan bukanlah solusi karena TPS3R setelah dibangun pada tahun 2022 tidak beroperasi hingga saat ini dan sampah tidak diolah sebagaimana mestinya dan dikhawatirkan justru akan mencemari setiap lingkungan.
Perwakilan Ketua LSM Pedas Efiyarman mempertanyakan anggaran pengelolaan karena menurutnya TPS3R, banyak item pengolahan sampah yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya seperti pengolahan sampah, limbah dan lainnya tidak difungsikan.
“Ini sangat miris, katanya TPS3R untuk pengelolaan sampah, namun hingga saat ini belum juga beroperasi dan sampah tetap berserakan di jalan dan di TPS, akibatnya semua masyarakat saat ini merasakan dampak aroma busuk dimana-mana karena sampah tak diangkut,” terang Efiyarman saat ikut berunjukrasa di depan kantor DPRD Sungai Penuh.
Kemudian, Perwakilan Kepala Desa Supriadi menyampaikan agar Pemkot mempertanggungjawabkan anggaran pengelolaan sampah di TPS3R jangan dibebankan ke desa dan meminta Kadis LH diganti.
“Kami tidak menyalahkan TPS3R namun setelah dibangun malah tidak beroperasi, kami juga tidak mau hal tersebut dikelola oleh desa, karena tidak ada sejarahnya desa yang mengelola sampah, dan kami juga minta Kadis LH di ganti, karena selama ini juga permasalahan sampah tidak ada solusi,” tutupnya.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam

