Polemik UU Cipta Kerja di Masa Covid-19
Oleh: Melinda Eka Putri (Pengusaha)
Polemik UU Cipta Kerja menuai penolakan yang keras dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah mahasiswa. Mereka yang turun ke jalan tanpa memperhatikan lagi kondisi dan situasi saat ini. Banyak hal yang harus ditolak dari UU Cipta Kerja yang mengharuskan mereka melabrak aturan protokol Covid-19.
Kondusifitas demo selalu dipertanyakan di tengah pandemi ini. Baik dari kalangan pendemo maupun pemerintah sendiri. Tidak jarang pendemo hanya melakukan sekehendaknya, namun ini juga karena ulah dari pemerintah itu sendiri.
Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya provokator, polisi dan mahasiswa di berbagai daerah mengalami bentrok. Demo berlangsung rusuh. Banyak korban nyawa karena demo.
Seharusnya, demo dapat dilaksanakan dengan damai. Namun, banyak anak-anak geng motor yang memakai seragam anak perkuliahan yang mengundang kerusuhan dan mengaku sebagai mahasiswa. Hal ini menjadikan nama baik universitas menjadi tercemar.
Boleh saja kita demo. Tapi, harus pula kita memikirkan hal yang akan terjadi jika kita terlibat dalam kerusuhan. Jika itu terjadi, yang akan menyesal pertama kali adalah orang tua yang telah melahirkan serta membesarkan kita dari kecil. Tentu saja orang tua kita tidak ingin anaknya mati dengan sia-sia. Belum lagi jika terjadi pada diri kita, harus dirawat berhari-hari. Maka otomatis tidak akan bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Terlebih kepada para anggota dewan yang di demo, sebaiknya juga lebih cepat menanggapi demo tersebut. Bukan malah menunggu ricuh dulu baru menanggapi.
Tidak terkecuali untuk polisi dan tentara juga seharusnya tidak ikut emosi dalam menghadapi demo. Bahkan ada yang membalas mahasiswa hingga merenggut nyawanya. Mereka ini seharusnya ikut mengamankan dan
memberi pengertian kepada warga yang sedang demo.
Hal ini juga sudah selayaknya menjadi perhatian pemerintah ke depannya. Apakah akan mempertahankan UU Cipta Kerja ini ataukah memahami kondisi rakyat Indonesia saat pandemi. Sebab, banyak hal yang harus disiapkan pemerintah untuk membangkitkan lagi perekonomian Indonesia.