DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Pemda, Kemenag dan Guru PAI se-Kabupaten Solok Gelar Halal Bi Halal

Foto: Buya Drs. H. Syahrul Wirda, M.M., (eks. Ka. Kanwil Kemenag Sumbar dan Sumut) menyampaikan tausiyah dan pembinaan dalam acara halal bihalal guru PAI Kab. Solok (Foto: IST)

Kabupaten Solok, MZK News – Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama Kabupaten Solok mengadakan acara halal bi halal guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kabupaten Solok dengan menghadirkan Drs. H. Syahrul Wirda, M.M., sebagai penceramah di Islamic Centre Darussalam Koto Baru, Jum’at (26/04/2024).

Acara halal bi halal kali ini bertepatan juga dengan wirid rutin Pemda Kab. Solok dan dihadiri oleh staff ahli Bupati Solok, Dinas Pendidikan, Kemenag Kab. Solok, Ketua Baznas Kab. Solok, Pegawai struktural dan fungsional di lingkungan Pemda dan Kemenag Kab. Solok.

Tampak hadir juga dalam kesempatan tersebut Kadis Disdikpora, Kasi Pendidikan Madrasah, para ketua dan pengurus forum-forum guru PAI sekolah dan madrasah tingkat SD/MI hingga SMA/MA, serta diikuti oleh seluruh guru PAI tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dari 14 Kecamatan di Kabupaten Solok.

Dalam tausiyahnya, H. Syahrul Wirda menyampaikan, setiap orang yang masuk ke dalam masjid akan merasakan ketenangan dalam jiwanya, jika ada yang merasa gelisah, pertanda ada yang bermasalah dalam diri orang tersebut.

“Dalam masjid kita akan memperoleh 4 hal, yaitu ketenangan, dipayungi para Malaikat, Rahmat Allah menyebar dalam masjid, dan kita akan dibanggakan oleh Allah terhadap penduduk langit,” ujar Buya Syahrul Wirda.

Dalam pembinaan kepada guru PAI, eks. Ka. Kanwil Kemenag Sumatra Barat dan Sumatra Utara itu berpesan 5 hal.

“Pertama, perlu untuk memperbaharui niat. Secara keilmuan, guru saat ini sudah hebat di bidangnya karena wajib memiliki pendidikan minimal S1, maka yang perlu dipahami ialah guru bukan sekadar pengajar tetapi juga pendidik. Guru adalah orang yang sangat terhormat dan mulia. Sampaikan ilmu dan mendidiklah dari hati, bukan sekadar melepas tanggung jawab,” pesannya.

Kedua, lanjutnya, guru PAI perlu untuk update ilmu, ikuti perkembangan dan kemajuan zaman guna menunjang fasilitas dalam mencapai tujuan pembelajaran, tanpa meninggalkan dasar-dasar. Guru PAI harus memiliki kemampuan secara ilmu juga praktik agar maksimal dalam mengajar, sehingga guru harus update ilmu.

“Ketiga, Harus menampilkan Islam yg rahmatan lil ‘alamiin. Keempat, segera antisipasi jika ada penyimpangan-penyimpangan terjadi pada siswa. Kelima, jaga profesionalitas,” ujar H. Syahrul.

Pada kesempatan itu, eks. Ka. Kankemenag Kab. Solok tersebut juga berpesan agar guru dapat meninggalkan aktivitas yang lain ketika mnghadapi anak didik

“Serius dan fokuslah ketika mengajar dan mendidik siswa, jangan sampai ada guru yang sibuk main HP dalam waktu mengajar,” tegasnya.

Ia berharap agar guru PAI Kab. Solok dapat menjaga komitmen bersama untuk melahirkan anak didik yang berakhlakul karimah, menjadi generasi emas di masa yang akan datang.

Pada kesempatan yang sama, staff ahli mewakili Bupati Solok mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H mohon maaf lahir dan bathin,

Senada dengan pesan apa yang disampaikan Buya Syahrul Wirda, Bupati juga berpesan agar guru PAI Kab. Solok dapat menjadi penerang bagi generasi masyarakat Kab. Solok.

Ka. Kankemenag Kab. Solok, H. Zulkifli dalam arahannya menyampaikan 3 langkah yang harus disiapkan oleh guru PAI dalam mengemban amanah sebagai guru agama.

“Guru agama harus mempunyai strategi dengan membangun jejaring kerja antar sesama guru, dengan waka kesiswaan, dengan Kepala KUA dan penyuluh agama. Kedua, melakukan pendekatan dan kerja sama dengan pihak ketiga, misalnya dengan BAZNAS, BPD Syari’ah, dan lainnya. Ketiga, guru PAI harus bisa menjadi Agen of change, king of king dalam pembinaan keagamaan dalam masyarakat, guru PAI harus bisa tampil,” terang H. Zulkifli.

Ka. Kankemenag juga menaruh harapan penuh kepada para guru PAI Kab. Solok. Ada 5 yang diharapkan Kemenag terhadap guru PAI.

Pertama, memastikan aqidah anak didik kuat, imannya kokoh, dan tauhidnya mntap. Kedua, ibadah mereka tertuntun dengan baik dan rapi agar anak punya dasar yang kuat dan bacaan serta pemahaman yang baik dalam beribadah.

Ketiga, akhlak terbangun dengan baik, pemahaman agama anak-anak diluruskan dengan benar. Keempat, guru PAI harus memiliki public speaking yang bagus, dan kelima ialah membangun public relation, hubungan baik dengan masyarakat, sejawat, dan wali murid atau orang tua siswa. Sehingga pengawalan anak bisa dilakukan semua pihak.

“InsyaAllah dengan menerapkan 5 hal tersebut maka pendidikan agama di Kab. Solok akan melahirkan generasi Qur’ani menuju masyarakat madani dan bermuara pada Negeri yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur,” ujar Ka. Kankemenag menutup arahannya.

Mewakili Ketua panitia kegiatan halal bihalal guru PAI Kab. Solok 1445 H, Bukhari, S.Ag., M.A., mengucapkan terima kasih atas kehadiran Buya Drs. H. Syahrul Wirda, M.M., staff ahli Bupati, Ka. Kankemenag, Ketua Baznas, dan seluruh jajaran pegawai struktural dan fungsional Pemda juga Kemenag Kab. Solok serta guru PAI se-Kab. Solok.

“Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu, Ustadz/Ustadzah dalam pelaksanaan acara kita ini,” ujarnya.

Reporter: Fitria

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *