DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Ibu dan Anak di Lahat Korban Tabrak Kendaraan R2 Minta Keadilan

Foto: Afriatin dan Ibunya ( Ratini) Korban diduga ditabrak FN pengendara R2, meminta Keadilan.

Lahat, MZK News – Apriatin bin Dahlan syah (34) dan Ratini bin Atasin (64) warga kelurahan Pagar Agung merupakan korban yang ditabrak oleh kendaraan roda dua (R2) meminta keadilan.

Menurut Apriatin saat memberikan keterangan kepada awak media, Sabtu (20/04/2024), dirinya beserta ibu dan anaknya ditabrak oleh pengendara motor (R2) pada 10/03/2024 sekira pukul 8.30 WIB.

Apriatin merupakan seorang ibu dan tulang punggung bagi keluarganya. Hal ini dikarenakan suami Apriatin mengalami gangguan jiwa, dirinya harus berjibaku mencari nafkah dengan menjadi ART dan berdagang untuk menghidupi keluarganya.

Apriatin menuturkan, saat pulang dari rumah saudaranya dengan berjalan kaki menuju kediamannya, ia beserta ibu dan anaknya ditabrak oleh kendaraan R2 dengan jenis motor Yamaha Aerox berwarna merah dari arah belakang yang diduga di kendarai oleh orang yang berinisial “PN” warga kelurahan RD PJKA Talang Jawa Lahat.

“Saya masih sadar, namun tidak dapat menggerakkan kaki bagian sebelah kiri, dan melihat ibu saya tersungkur yang mengalami luka di kepala, sedangkan anak saya tidak kenapa-apa, ibu saya berusaha berteriak agar warga di sekitar peristiwa segera memberikan pertolongan pada saya beserta anak cucunya,” kata Apriatin.

Dia menambahkan, warga yang mendengar jeritan ibunya segera memberikan pertolongan kepada dirinya, ibu dan anaknya.

“Warga di sekitar membawa saya dan ibu saya ke RSUD Kabupaten Lahat agar mendapat perawatan,” tambahnya.

Saat tiba di RSUD Lahat, Apriatin beserta ibunya dirawat dan dicek kondisi kesehatannya .

“Dari hasil rontgen, saya mengalami patah kaki di bagian sebelah kiri sedangkan ibu saya lebam di bagian kepala,” jelasnya.

Menurut Apriatin, dirinya dan ibunya diminta pulang oleh keluarga “PN” pengendara R2 yang menabrak dirinya, ibu beserta anaknya dari RSUD malam itu juga dikarenakan akan diajak untuk berobat non medis (obat kampung). Dirinya dan ibunya menuruti kehendak keluarga “PN” dan keluarga “PN” juga berjanji kepada Apriatin dan ibunya akan mengobati keduanya hingga sembuh.

“Namun, setelah sekian lama terjadinya peritiwa itu, keluarga “PN” hanya mendatangi saya di kediamanya sebanyak tiga kali dan hanya memberikan uang sebesar Rp300.000 untuk pengobatan saya beserta ibunya,” ungkap Apriatin.

Apriatin dan ibunya menganggap PN beserta keluarganya telah mengingkari janji yang mereka ucapkan bahkan keluarga PN meminta Apriatin beserta ibunya menempuh jalur hukum jika merasa tidak puas.

“Mendengar hal itu, saya beserta ibu saya akan segera melapor kepada pihak yang berwajib untuk meminta keadilan,” tandasnya.

Reporter: Heri/UjK

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *