DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

GAPKI Gelar Diskusi Prospek Perkebunan Sawit Pasca UUCK

Foto: GAPKI menggelar diskusi prospek Perkebunan Sawit Pasca UUCK (Foto: IST)

Palangka Raya, MZK News – Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia atau GAPKI Pusat menyelenggarakan forum diskusi dengan mengusung tema prospek perkebunan Sawit pasca Undang-undang Cipta Kerja (UUCK) di Swiss Bell Hotel Palangka Raya, Senin (5/1) siang.

Sekjen GAPKI Pusat M. Hadi Sugeng memaparkan, bahwa industri kelapa sawit merupakan industri yang sangat strategis penyumbang devisa terbesar di luar sektor tambang, penyerap tenaga kerja dan sebagai penggerak ekonomi daerah.

Tahun 2022 penerimaan devisa dari sawit mencapai 39 miliar dolar atau sekitar 600 triliun, dan angka ini adalah yang tertinggi sepanjang perusahaan kelapa sawit memberi kontribusi kepada negara, dan tahun 2023 ekspor produksi sawit diperkirakan mencapai 33,12 juta ton dengan nilai ekspor 30,7 miliar dolar atau sekitar 476 triliun.

“Sedangkan luasan perkebunan kelapa sawit nasional mencapai 16,38 juta Hektar,” kata Hadi Sugeng.

Sementara Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengatakan pembangunan daerah sangat membutuhkan kehadiran para pengusaha.

Investasi yang dilakukan oleh para pengusaha bersama-sama pemerintah, dapat membuka lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, membangun SDM, membangun infrastruktur dan lain-lain.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah optimis dan mengapresiasi adanya iklim investasi sawit yang baik, dan mendorong agar hasil produksinya berdampak kepada masyarakat sekitar antara lain penanganan kesehatan, penyerapan tenaga kerja, pendidikan, infrastruktur hingga peningkatan perekonomian dan kesejahteraan,” ucapnya.

Reporter: Untung T

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *