DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Gandeng KPK, PK Gebrak UNP Gelar Seminar dan Diskusi Publik

Foto: Kegiatan Seminar dan Diskusi Publik yang diselenggarakan PK-Gebrak UNP (Foto: IST)

Padang, MZK News – Pusat Kajian Gerakan Bersama Anti Korupsi (PK- Gebrak UNP) menggelar kegiatan seminar dan diskusi publik yang dilaksanakan di Aula FIS UNP pada Jumat (1/12) pagi.

Menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), PK-Gebrak UNP mengusung tema “Urgensi Literasi Anti Korupsi Jelang Pemilu 2024”.

Dalam kegiatan tersebut yang menjadi narasumbernya adalah Anggota Bawaslu Sumbar, Vifner, S.H., M.H., dan Ketua PK Gebrak UNP, Mohammad Isa Gautama, S.Pd., M.Si., serta dimoderatori oleh Dr. Zikri Alhadi, M.A.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan KPK Susi Fitriyaning Dewi, insan pers/media, dosen, aktivis anti korupsi dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Dekan FIS UNP Afriva Khaidir, S.H, M.Hum., MAPA, Ph.D., menyampaikan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan.

“Sangat penting mengingat pemilu sebentar lagi akan dilaksanakan dan sudah ada banyak bertebaran orang-orang membagi bagikan sembako dan segala macamnya,” ucap Afriva.

Afriva Khaidir mengingatkan bahwa penting menjaga nilai integritas.

“Penting mengetahui apakah sesuatu itu baik atau tidak tergantung dari integritas yang ada atau yang dibangun,” tukas Afriva yang juga dosen departemen IAN UNP.

Selanjutnya dalam diskusi tersebut Vifner dari Bawaslu Sumbar mengatakan banyak sekali kasus pelanggaran pidana pemilu.

“Pada tahun 2019 terdapat temuan 6.899 ribu kasus pelanggaran pidana dalam lingkup nasional, mayoritas pelanggaran pidana tersebut adalah money politic atau politik uang,” jelas Vifner.

Kemudian narasumber lainnya Mohammad Isa Gautama mengatakan bahwa korupsi sudah banyak terjadi.

“Ada banyak beberapa kegiatan yang tanpa disadari itu sebenarnya perilaku korupsi, misal dalam kepengurusan KTP ada rasa sungkan ketika tidak memberikan sesuatu walaupun cuma 10 ribu padahal itu termasuk suap/gratifikasi,” ucap Mohammad Isa Gautama.

Mohammad Isa Gautama juga menambahkan bahwa era sekarang korupsi juga merambah ke dunia informasi.

“Bentuk korupsi informasi salah satunya adalah hoaks, dibeberapa penelitian hoax paling banyak itu justru banyak terjadi di sektor politik,” jelas Dosen Ilmu Komunikasi UNP tersebut.

Terakhir, Mohammad Isa Gautama mengatakan bahwa perilaku pemilih Sumbar di tahun 2019 mayoritas menelan informasi secara mentah-mentah.

“Berdasarkan temuan penelitian kami hampir lebih dari separuh (51%) masyarakat Sumbar menerima informasi secara mentah mentah,” tutup pegiat anti korupsi menyayangkan.

Reporter: Alvin Gumelar Hanevi

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *