Dinas PPKB Kota Sungai Penuh Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester Pertama
Foto: Kepala Dinas PPKB Kota Sungai Penuh foto bersama dengan tim percepatan Stunting 2023 (Foto: IST)
Sungai Penuh, MZK News – Pemerintah Kota Sungai Penuh melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Sungai Penuh melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester Pertama Tahun 2023, yang bertujuan untuk menekan Kasus Stunting di Kota Sungai Penuh, Jumat (16/06) bertempat di Aula Kantor Wali Kota Sungai Penuh.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Walikota Sungai Penuh Alvia Santoni serta dihadiri Ketua DPRD Sungai Penuh Lendra Wijaya, Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Sungai Penuh, Kepala Kementrian Agama Sungai penuh, Kepala BPOM, Kepala BPJS Sungai Penuh, Direktut Rumah Sakit Umum MH. A. Thalib Sungai Penuh, Perwakilan Pukesmas lingkungan Kota Sungai Penuh, Anggota Tim Penggerak PKK, Camat serta Kepala Desa lingkup Pemerintahan Kota Sungai Penuh dan para tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini dilakukan dimana pada saat ini angka Stunting menurut data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) naik menjadi Dua Puluh Enam Persen dari sebelumnya dan Angka Pravalensi Sunting di Kota Sungai Penuh sebesar Dua Puluh Lima Persen Persen.
Wakil Walikota Sungai Penuh Alvia Santoni yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPS) Kota Sungai Penuh menyampaikan, tim di lapangan telah mengumpulkan data-data terkait permasalahan-permasalahan yang menyebabkan terjadinya Stunting mulai dari Lingkungan atau pun faktor lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya stunting pada anak.
Dirinya menambahkan, sesuai data yang didapatkan oleh tim TPPS yang dikumpulkan dari seluruh Kecamatan yang ada di Kota Sungai Penuh, maka dari hasil data yang diperoleh ditetapkan ada sepuluh desa menjadi lokus penurunan angka pravalensi stunting di Kota Sungai penuh.
“Untuk mengkaji kasus Stunting ini kita mendengarkan paparan materi yang disampaikan tim pakar yang ahli dalam menangani dan mengetahui tentang stunting. Dalam hal ini ada lima orang pemateri yaitu Dr. Julispen Muhi, Dr. Diska Yulia Trisna, Dr. Yulia Isra Nurullah, Aida Sonah, dan Jumimarsoh,” jelas Wawako Alvia Santoni.
Sebagai narasumber, Dr, Julispen Muhi, S.PA., yang menjadi salah satu pemateri dan tim pakar penurunan parvalensi angka stunting di Kota Sungai penuh, mengatakan diseminasi audit kasus stunting ini bertujuan untuk mengkaji kasus stunting dengan melihat faktor-faktor apa yang menjadi penyebab stunting itu bisa terjadi. Mulai dari sanitasi, kondisi ibu, kondisi sosial ekonomi, kondisi lingkungan, kebersihan, dan lainnya.
“Dari tiga puluh satu (31) yang diperkirakan berpotensi menjadi stunting, ada beberapa kasus unik yang kita temukan dan ini harus ditangani secepat mungkin dan perhatikan oleh semua pihak agar hal ini menjadi salah satu perhatian utama karena Stunting tidak bisa disembuhkan hanya bisa dicegah oleh kita semuanya,” jelas Dr. Julispen Muhi, S.PA.
Sementara itu, Kadis DPPKB Kota Sungai Penuh Zulfikri saat dikonfirmasi setelah acara, dirinya berharap kegiatan ini bukan menjadi ceremony saja, namun permasalahan Stunting akan diprioritaskan untuk menciptakan generasi yang sehat dan juga berkualitas.
Sesuai dari yang dipaparkan oleh Tim penurunan Angka Stunting dan Tim Pakar Penanganan Penurunan Stunting Kota Sungai Penuh, hal ini merupakan pekerjaan yang cukup besar dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini akan menjadi salah satu hal utama bagi Kota Sungai Penuh untuk dibahas dan dikaji besaran anggaran yang sesuai pada tahun berikutnya.
“Ini komitmen yang luar biasa dari seluruh stakeholder yang ada di Kota Sungai Penuh dan Tim Percepatan Penurunan Stunting Sungai Penuh. Semoga usaha dan kerja keras ini bisa membuahkan hasil yang baik dan angka pravalensi Stunting di Kota Sungai Penuh bisa mencapai target dibawah dua puluh persen,” tutup Kadis PPKB.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam