FEATUREDNasionalNewsTOP STORIES

Peringati Hari Al-Quds Internasional, Peserta Demo “Tolak Normalisasi, Tegakkan Konstitusi”

Foto: Para peserta Demo dalam peringatan Hari Al-Quds mendatangi Kedubes Amerika Serikat Jakarta (Foto: IST)

Jakarta, MZK News – Kurang lebih 1.500 warga dari berbagai kota menggeruduk Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Jumat (14/04) dalam Peringatan Hari Al-Quds Internasional. Hal itu disampaikan oleh koordinator humas aksi Hari Al-Quds Internasional se-Indonesia, Dede Azwar N.

Adapun Hari Al-Quds Internasional merupakan peringatan yang diadakan setiap tahunnya pada Jumat terakhir bulan Ramadan, yang biasanya diwarnai dengan aksi unjuk rasa mengecam penjajahan zionis “Israel” terhadap bangsa Palestina, serta mengecam dukungan Amerika Serikat terhadap pelanggaran HAM rezim zionis “Israel” terhadap orang-orang Palestina.

Dede mengatakan, tahun ini, aksi Hari Al-Quds Internasional akan digelar serentak di sejumlah kota besar, diantaranya Jakarta, Palembang, Bandung, Surabaya, Makassar, Pontianak, dan lainnya.

Menurut Dede, aksi Hari Al-Quds di Jakarta esok akan diwarnai dengan unjuk rasa dan orasi di depan Kedubes Amerika Serikat, dilanjut dengan long march ke Patung Kuda.

Sementara itu, pernyataan pers dari Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) selaku organisasi yang mengkoordinasi aksi di Jakarta tahun ini, menegaskan bahwa tema Hari Al-Quds di Indonesia kali ini adalah “Tolak Normalisasi, Tegakkan Konstitusi”.

“Sebagai bangsa dan negara yang merdeka dari penjajahan, Indonesia tentu memiliki posisi, intuisi, hingga konstitusi yang bercorak anti kolonialisme, baik dalam skala nasional maupun internasional,” terang pernyataan pers tersebut, yang diterima oleh wartawan pada Selasa malam.

“Anehnya, sebagian negara Islam malah menormalisasi hubungan dengan entitas ilegal tersebut [Israel] sebagaimana yang diambisikan negara-negara barat. Padahal, menjalin normalisasi sama saja dengan mengakui dan melegalisasi sistem penjajahan. Bahkan sikap diam sekalipun merupakan pengakuan dan legalisasi tak langsung terhadap sistem penjajahan,” lanjutnya.

Merujuk kepada normalisasi hubungan diplomatik sejumlah negara muslim dengan Israel dalam “Perjanjian Abraham” yang sponsori oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2020 lalu.

Dalam pernyataan tersebut, KOSPY juga mendorong agar pemerintah Republik Indonesia meninggalkan doktrin “Two States Solution” atau Solusi Dua Negara dalam menangani masalah Palestina.

“Penghapusan penjajahan meniscayakan penghapusan seluruh entitas yang disebut “Israel” itu sendiri. Maka dari itu, doktrin “Solusi Dua Negara” atau Two States Solution yang diinisiatifkan barat sekaitan dengan masalah Palestina, dari segala aspeknya sangat absurd dan hanya berupa manipulasi diplomatik bahwa yang terjadi di Palestina hanyalah konflik dan rebutan tanah, untuk mengaburkan fakta penjajahan rezim zionis “Israel” terhadap bangsa dan negara Palestina yang berdaulat,” paparnya.

“Sudah saatnya pemerintah Republik Indonesia meninggalkan ide ganjil ini dan mengusung kemerdekaan sejati bangsa Palestina di seluruh wilayah historis Palestina,” tambahnya.

Aksi solidaritas dengan Palestina pada Hari Al Quds Internasional mendatang di Jakarta direncanakan akan dimulai pada Jumat siang pukul 14.00 di depan Kedubes Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Kontributor: Budhi

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *