PPK RS Pratama Type D Sijunjung Wirda Ningsih: Dari Minus 7 Sekarang Menjadi Minus 5
Foto: Kondisi Pembangunan Rumah Sakit Pratama Type D Kab. Sijunjung (Foto: IST)
Sijunjung, MZK News – Progres pembangunan Rumah Sakit Pratama Type D Kab. Sijunjung memang banyak dinilai mengkhawatirkan. Pasalnya pengerjaan proyek strategis Pemerintah Kab. Sijunjung bernilai fantastis sebesar 53 Miliar lebih itu, banyak disorot oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, kontrol sosial, pejabat setempat, dan bahkan DPRD Kab. Sijunjung.
Meski begitu, keoptimisan dalam penyelesaian mega proyek itu masih terasa, bahkan sebelumnya tanggal (22/10/22) Media mzknews.co sudah memberitakan tentang Minus Pengerjaan Mega proyek tersebut. Juga pada tanggal (1/11/22) Media mzknews.co memberitakan tentang Komentar DPRD Komisi 1 dan 2 tentang terkait lambannya proses pengerjaan Mega proyek RS Prtama Type D.
Wirda Ningsih, dalam hal ini selaku PPK Pekerjaan RS Prtama Type D kembali menuturkan kepada media MZK tentang progres pekerjaan RS Prtama Type D yang dikerjakan oleh PT Syarif Maju Karya, bahwa untuk situasi saat sekarang progres pembangunan RS Pratama sudah mulai berjalan dengan lancar, bahkan Minus yang sebelumnya pada Posisi 7 % sekarang sudah berangsur kurang dan menjadi Minus 5%.
“Sebelumnya kita harus tahu dalam pengerjaan proyek tersebut 54% dari total keseluruhan anggaran itu adalah pengadaan barangnya saja sisanya baru ke struktur pembangunan gedung dan pada saat sekarang kita sudah masuk pada tahap MEP (Mechanical Electrical and Plumbing Enginering) dan 4 buah gedung telah selesai pengerjaannya dan sudah masuk tahap MEP,” ujar Wirda Ningsih.
Di lain hal, Wirda Ningsih juga menuturkan sumber dana pembangunan RS Pratama Type D ini bersumber dari DAK Dinas Kesehatan, bukan di PUPR, dan PUPR hanya menjadi bagian TIm teknisnya saja.
“Untuk soal Adendum, kita mengupayakan pemakaian anggaran semaksimal mungkin dan itu pun untuk menambah volume turap, karena pada saat anggaran pertama volume turap tidak terakomodir seluruhnya dengan uang yang ada. 45 milyar itu hanya cukup untuk struktur dan sisanya untuk pengadaan barang, dikarenakan ada uang sisa dari lelang sebanyak 3 miliar rupiah dan kita maksimalkan untuk pembangunan turap tersebut dengan pertimbangan tata letak lokasi pembangunan yang agak menjorok ke bawah,” pungkasnya.
Reporter: Gangga
Editor: Khoirul Anam