DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

500 Narapidana Lapas Ketapang Diusulkan Dapat Remisi Idul Fitri

Foto: Ilustrasi, Sumber Foto: (http://Pixabay.com)

Ketapang, MZK News – Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Ketapang mengusulkan remisi Idul Fitri kepada 500 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Ketapang, Ali Imran saat dikonfirmasi mengaku usulan remisi hanya diberikan kepada narapidana yang beragama Islam. Ali Imran mengatakan, usulan remisi ini tentunya dengan melalui pertimbangan-pertimbangan sikap dan prilaku baik dari WBP selama menjalani masa tahanan.

“Sebanyak 500 WBP yang kita usulkan, WBP ini terdiri dari kasus Pidana Umum dan Pidana Khusus,” katanya, Kamis, (28/04).

Ali Imran juga menjelaskan, terkait remisi menjelang Hari Raya Idhul Fitri 1443 H / 2022 M ini besarannya diberikan bervariasi.

“Dari 500 WBP yang mendapatkan remisi tersebut besaran remisinya bervariasi, 122 orang mendapat remisi 15 hari, 340 orang mendapat 1 bulan, 33 orang mendapat 1 bulan 15 hari dan 5 orang mendapat remisi 2 bulan,” paparnya.

“Dari 500 WBP yang mendapat remisi tersebut diantaranya 208 orang merupakan terpidana kasus narkoba, 1 orang WBP yang mendapat remisi langsung bebas atau RK II, selain itu juga ada kasus terpidana narkoba yang mendapat remisi yakni PP. 99 tahun 2012 ada sebanyak 208 orang, untuk kasus korupsi dan teroris kita tidak ada atau nihil,” tambahnya.

Terkait jumlah WBP yang ada di Lapas Ketapang, Ali Imran mengatakan, masih dalam kondisi over kapasitas. Kapisitas lapas hanya untuk 200 orang namun kini dihuni oleh lebih dari seribu orang.

“Untuk kondisi lapas kita sampai saat ini masih over kapasitas, saat ini jumlah penghuni Lapas kita ada 1.006 orang WBP,” imbuhnya.

Dia berharap agar remisi ini bisa menjadi hal penting yang dapat digunakan sebaik-baiknya oleh WBP sebagai renungan untuk bersikap dan berpikir menjalani hidup yang lebih baik lagi.

“Harapan kita ke depan para WBP yang mendapat remisi atau pun tidak, harus tetap bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, jadikan apa-apa yang dialami hidup di dalam Lapas ini menjadi suatu pelajaran untuk hidup lebih baik,” pungkasnya.

Reporter: Jans

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *