Terendam Banjir, Masyarakat Gunung Sari dan Mekarsari Pertanyaan Normalisasi Sungai Cirebes
Foto: Rumah Masyarakat Terendam Banjir di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon,
Cirebon, MZK News – Masyarakat di Desa Gunung Sari dan Mekarsari di Kecamatan Waled mengeluhkan banjir tahunan. Ratusan rumah sudah pasti terendam akibat air yang masuk ke rumah. Di tahun 2022 saja sudah ada puluhan kali masyarakat kena dampak akibat banjir tersebut.
“Persoalan banjir sudah menjadi polemik bagi pihak pemangku jabatan di Kabupaten Cirebon dan pihak BBWS Balai Besar Wilayah Sungai, pasalnya sejak janji-janji dari pejabat Kabupaten Cirebon serta pihak BBWS sudah diberikan angin surga akan adanya persoalan banjir tersebut, dari mulai dialog interaktif dengan Bupati Cirebon, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, hasil dialog tersebut tidak ada action yang jelas bagi masyarakat Kecamatan Waled yang kena dampak banjir, sehingga masyarakat sudah apriori dan malas menanggapi para pejabat yang suka mengumbar janji-janji surga bagi masyarakat yang terkena dampak banjir,” ujar H. Udin sebagai pemerhati lingkungan di Kabupaten Cirebon.
Dikatakan oleh kuwu Gunung Sari, Sri Umsari bahwa sejak Senin malam, bakda Isya (21/2) Desa Gunung Sari terkena banjir akibat curah hujan yang besar dan diperparah lagi belum adanya normalisasi saluran Sungai Ciberes.
Di tahun 2022 saja, Desa Gunung Sari sudah kebanjiran ada puluhan kali, ketinggian air dari mulai 30 sampai 1 meter, ada sekitar 380 rumah yang terkena dampak banjir dan 572 KK, bagi masyarakat diungsikan ke Gor Desa untuk didata oleh pihak Pemdes Gunung Sari.
“Kami meminta kepada Bupati Cirebon, dinas terkait dan BBWS agar serius menangani persoalan banjir akibat Sungai Ciberes yang belum dinormalisasi, sehingga air di saluran tersebut meluap sangat tinggi akibatnya air masuk ke rumah rumah sekitar sungai Ciberes , pihak Pemdes Gunung Sari sudah mendata dan memohon kepada dinas terkait agar peduli kepada masyarakat yang terkena dampak banjir tersebut,” ujarnya.
Ditambahkan pula oleh kuwu Mekarsari , Mohamad Ghozin bahwa Desa Mekarsari merupakan dataran rendah, sehingga jika ada hujan yang tinggi dipastikan akan banjir, ada ratusan orang yang terkena dampak banjir akibat hujan yang deras di saat musim penghujan, banjir tersebut juga diakibatkan karena belum ada peninggian tanggul Sungai Ciberes, di mana sedimentasi lumpur tiap tahun meninggi yang berasal dari hulu Sungai Ciberes di Kabupaten Kuningan, kita di Kecamatan Waled kena dampaknya berupa banjir. Seharusnya pemangku jabatan seperti Bupati Cirebon dan Bupati Kuningan serta pihak BBWS bisa duduk bersama dalam membahas persoalan banjir di Kecamatan Waled, khususnya Desa Mekarsari, Gunung Sari, Ambit serta Ciuyah.
“Para kuwu yang tergabung di FKKC Kecamatan Waled minta ada keseriusan dalam persoalan banjir di Kecamatan Waled,” tuturnya.
Menurut Ketua FKKC Kecamatan Waled, Nurwandi bahwa dia pernah bersama sama kuwu se-Kecamatan Waled ke pendopo Bupati Cirebon dan Kantor Bupati membahas persoalan banjir, namun sampai tahun 2022 belum ada solusi bagi pemecahan persoalan banjir di Kecamatan Waled, para kuwu minta kepada Bupati Cirebon Imron Rosyadi serta pihak BBWS agar serius membahas solusi penanganan banjir di Kecamatan Waled, sehingga masyarakat tidak di rugikan dalam hal ini.
Reporter: Basirun
Editor: Martha Syaflina