Workshop dan Sosialisasi Manajemen Makanan Berlebihan pada Bisnis UMKM
Foto: Workshop dan Sosialisasi yang bekerjasama antara beberapa Dinas di DKI Jakarta (Foto: Ist)
Jakarta, MZK News – Workshop dan sosialisasi Manajemen Makanan Berlebihan pada Bisnis UMKM merupakan kerjasama kolaborasi antara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta serta
PT Ekonomi Sirkular Indonesia berlansung pada hari Kamis (03/02) pagi di Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel Jakarta Timur.
Turut hadir dalam acara tersebut Founder Surplus Indonesia – PT. Ekonomi Sirkular Indonesia Muh. Agung Saputra, Kepala bidang Perindustrian Dinas PPKUKM, Dhani Hendranala, Kepala Suku Dinas PPKUKM Kota Admin Jakarta Timur, Olan Parulian.
“Kolaborasi ini merupakan sebagai sebuah bentuk langkah pertama untuk mengurangi sampah pangan di DKI Jakarta sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perekonomian di Jakarta,” kata Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Timur, Olan Parulian dalam kata sambutan awal kegiatan.
Melalui kegiatan kolaborasi tersebut dalam sambutannya, Olan juga menyampaikan bahwa Surplus Indonesia yang dipimpin oleh Muh. Agung Saputra telah mendapatkan penghargaan ASEAN Social Enterprise yang merupakan pencapaian prestasi yang dapat disyukuri.
“Mengingat tingginya sampah makanan yang berada tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang Bekasi terdapat 60%nya dihasilkan dari sampah makanan. Ini merupakan keprihatinan yang akhirnya terbentuklah komunitas lingkungan untuk mengatasi hal tersebut,” ungkap Agung dalam memberikan kata sambutan.
Disampaikan juga bahwa selama kebijakan PSBB & PPKM tahun 2020 dan 2021 tidak sedikit kantin, restoran atau hotel maupun coffee harus tutup lebih awal pada pukul 18.00 dan 19.00 namun makanan-makanan yang telah dipersiapkan pada waktu prime time tersebut yang mana masih aman & layak harus terbuang sia-sia. Belum lagi jika daya beli yang menurun sehingga makanan tersebut akan berpotensi mubazir, sia-sia. Maka, hal ini diperlukan satu inovasi untuk mengatasinya.
“Untuk itu kami datang membawa solusi dari hasil inovasi kearifan lokal sebagai sebuah karya anak bangsa. Dengan platform yang sudah disediakan atas pengolahan dan manajemen makanan berlebihan tersebut, agar dapat terjual kembali dengan cepat sehingga, para pelaku usaha tidak mengalami kerugian dari makanan yang berpotensi terbuang dan kita dapat mencegah terjadinya sampah makanan dari hulunya dan menjadi win-win solution terbaik antara penjual pembeli dan lingkungan dalam hal ini,” lanjut anak muda berusia 27 tahun ini.
Indonesia sebagai negara produsen sampah pangan terbanyak di dunia dengan makanan di Indonesia terpopuler dengan kondisi ini, sudah seharusnya membuat kita prihatin dan harus mengambil langkah dalam mengurangi sampah pangan di Indonesia.
“Untuk mengurangi sampah hingga tingkat kecamatan pemerintah Provinsi DKI Jakarta makan diperlukan satu upaya untuk mengatasi hal ini,” kata Kepala bidang Perindustrian Dinas PPKUKM., Dhani Hendranala.
Maka kita, tentunya membutuhkan bantuan dari berbagai pihak dengan melakukan kolaborasi untuk memberikan pelatihan dan mengkreasikan produk makanan dari bahan tertentu sehingga dapat mengurangi limbah sampah di wilayah di Indonesia. Khususnya di DKI Jakarta.
Reporter: Denny Zakhirsyah
Editor: Khoirul Anam