Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Oleh: Alvin Gumelar Hanevi, M.Pd.
Tepat pada tanggal 20 Oktober 2025 merupakan satu tahun masa pemerintahan Prabowo-Gibran terhitung sejak pelantikannya. Banyak prestasi dan juga kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut hemat penulis setidaknya terdapat 4 prestasi dimasa kepemimpinan Prabowo dan Gibran selama setahun ini.
Pertama, terlaksananya Makan Bergizi Gratis atau MBG yang sudah menyasar hampir jutaan penerima manfaat di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. MBG ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran yang tidak hanya memenuhi gizi dan nutrisi generasi penerus bangsa tetapi juga mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja yang ada di seluruh Indonesia.
Prestasi kedua, terlaksananya sekolah rakyat yang juga merupakan program unggulan pemerintah saat ini. Sekolah rakyat hampir menyasar ratusan ribu anak-anak kurang mampu sehingga bisa mendapatkan ilmu dan pendidikan yang layak dari pemerintah. Harus diakui hadirnya sekolah rakyat ini sangat membantu masyarakat yang berasal dari ekonomi yang kurang mampu.
Prestasi berikutnya yang ketiga adalah, terserapnya gabah petani. Pemerintahan Prabowo-Gibran mengeluarkan kebijakan untuk membeli langsung gabah petani dengan harga yang wajar sehingga banyak para petani yang tidak mengalami kerugian.
Prestasi yang keempat yang tidak kalah luar biasa adalah peran Pemerintah Prabowo Gibran dalam panggung internasional mendapatkan apresiasi dunia. Terbaru dalam pidato Presiden Prabowo Subianto di sidang PBB serta kehadiran Prabowo dalam penandatanganan damai antara Palestina dan Israel di Mesir mendapatkan atensi yang luar biasa dari mata internasional.
Namun, selain prestasi yang ditorehkan di masa satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, juga terdapat beberapa kontroversi. Penulis mencatat ada dua kontroversi yang selalu diingat oleh publik.
Kontroversi pertama yaitu komposisi kabinet yang sangat gemuk, bahkan terdapat juga beberapa pos kursi untuk wakil menteri dan juga staf utusan yang disinyalir sebagai media bagi-bagi kekuasaan. Karena hampir mayoritas pos kabinet Prabowo-Gibran diisi oleh kelompok-kelompok yang mendukung beliau ketika kampanye Pilpres 2024 yang lalu.
Kontroversi yang kedua yang mengiringi perjalanan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah komunikasi politik jajaran kementerian yang sangat buruk. Masih membekas diingatan kita ketika salah satu staf khusus utusan presiden bidang keagamaan, Gus Miftah yang melecehkan profesi tukang es yang memantik atensi dari seluruh masyarakat Indonesia, sehingga Gus Miftah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai staf utusan khusus karena bertanggungjawab atas ucapan yang sudah dilakukan.
Selain itu juga banyak ucapan pejabat publik di jajaran kementerian Prabowo-Gibran yang memantik amarah publik sehingga ini menjadi kontroversi di masa kepemimpinan Prabowo Gibran selama satu ini.