DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Yondri Popiya Ikuti Bimtek Fasilitator BIMWIN Kemenag RI 2025

Foto: Yondri Popiya foto bersama Dirjen Bimas Islam Kemenag RI usai acara pembukaan Bimtek Fasilitator BIMWIN angkatan I dan II (Foto: IST)

Kabupaten Solok, MZK News – Yondri Popiya, M.Sos., Penyuluh Agama PPPK dari KUA Kecamatan Hiliran Gumanti diutus oleh Kemenag Kab. Solok untuk mengikuti Bimbingan Teknis (BIMTEK) Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Angkatan I dan II Tahun 2025, yang digelar oleh Kemenag RI di Hotel Orchard Industri, Jakarta Pusat.

Yondri kepada media pada Kamis (20/02) bahwa acara ini akan berlangsung selama 4 hari berturut-turut, yaitu Selasa hingga Jum’at (18 – 21 Februari 2025), dan ia merupakan satu-satunya utusan dari Kemenag Kab. Solok untuk mengikuti Bimtek Fasilitator BIMWIN tahun ini.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) dan penyuluh agama Islam dari berbagai daerah di Indonesia.

Bimtek tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Agm, pada Rabu kemaren. Dalam sambutannya, Prof. Abu Rokhmad menyampaikan bahwa saat ini tren penurunan angka pernikahan dan lonjakan perceraian menjadi alarm bagi pemerintah.

Ia menegaskan urgensi penguatan peran penghulu dan penyuluh dalam membangun ketahanan keluarga.

“Saat ini kita menghadapi realita penurunan angka peristiwa nikah. Di sisi lain, angka perceraian terus meningkat, mencapai 26% dari total pernikahan. Artinya, dari setiap 10 pasangan yang menikah, tiga di antaranya berujung pada perceraian,” ujar Dirjen Bimas Islam itu.

Melihat situasi ini, ia meminta penghulu dan penyuluh agama untuk mengambil peran strategis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa bimbingan perkawinan sebelum pencatatan nikah harus menjadi kewajiban yang dilaksanakan secara maksimal.

“Para penghulu harus terus menerus melakukan bimbingan perkawinan. Begitu pula para penyuluh, harus lebih fokus pada pembinaan keluarga. Majelis taklim memang penting, tapi perhatian khusus perlu diberikan kepada keluarga,” lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Agama akan menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi guna memasukkan tema pembinaan keluarga ke dalam kurikulum akademik. Selain itu, ia juga meminta para khatib untuk menyampaikan tema keluarga dalam khutbah Jum’at.

“Saat keluarga baik, negara akan baik. Saat keluarga kuat, bangsa akan kuat, tetapi jika keluarga rapuh, maka masyarakat juga akan goyah,” pungkasnya.

Saat dihubungi media, Kepala Kemenag Kab. Solok, H. Zulkifli, S.Ag., M.M., bersama Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kab. Solok, Zulfatmai, S.Ag., menyampaikan harapan agar usai dari Bimtek ini, Yondri Popiya yang diutus oleh Kemenag Kab. Solok dapat membagikan ilmunya kepada penyuluh dan penghulu yang lain di Kab. Solok sehingga para penghulu dan penyuluh agama bisa menjadi fasilitator-fasilitator yang berperan aktif dalam memperkuat ketahanan keluarga di Indonesia, di Kab. Solok khususnya.

Kepala KUA Kec. Hiliran Gumanti, Fauzi, S.Sos.I juga menyampaikan harapan yang sama.

“Karena peran penghulu dan penyuluh agama sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan bimbingan perkawinan terhadap para calon pengantin, sehingga peran fasilitator juga sangat dibutuhkan untuk melaksanakan tugas secara maksimal untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Fauzi.

Yondri Popiya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kemenag Kab. Solok, Kasi Bimas Islam dan Kepala KUA Hiliran Gumanti yang telah mempercayainya untuk mengikuti Bimtek ini.

“Semoga amanah menjadi fasilitator yang ditumpangkan ini bisa dilaksanakan dengan baik nantinya,” ujar Yondri yang dihubungi tim MZK News usai acara pembukaan kemaren.

Reporter: Fitria

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *