Remaja di Kota Sungai Penuh Jadi Korban Perundungan Viral di Medsos
Sungai Penuh, MZK News – Media sosial dihebohkan dengan video perundungan yang dilakukan beberapa remaja putri yang merundung temannya yakni memukul menendang hingga membenturkan kepalanya, bukannya melerai teman-teman pelaku justru merekam serta menyebar luaskan kegiatan tak terpuji tersebut ke media sosial.
Beberapa remaja putri yang terlibat perundungan di salah satu ruko dekat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sungai Penuh, setelah viral orang tua korban langsung melaporkan ke polsek setempat hingga saat ini belum ada kejelasan motif terjadinya perkelahian tersebut.
Perundungan terjadi kepada seorang siswi SMA Negeri di Kota Sungai Penuh yang menjadi korban. Diketahui korban inisial W mengaku tidak ada masalah apapun dengan pelaku. Awalnya korban diajak temannya untuk main, namun sampai di lokasi korban langsung diserang oleh pelaku beberapa orang.
“Kami kan pergi main, sudah tu bertengkar dengan duel gitu tiba-tiba yang lainnya ikut mukul. Padahal sudah minta ampun karena dada aku sudah sakit, tapi masih juga dipukul. Sebenarnya masih ada pemukulan lainnya, cuma nggak divideokan,” ungkap Korban, Minggu (5/1/2025).
Korban mengaku dipukul, ditendang, ditarik rambut hingga dibenturkan kepalanya ke pintu rolling ruko. Selain itu, pelaku juga menendang korban berkali-kali namun tidak terekam video.
Sejak vidio tersebut viral, orang tua korban langsung melaporkannya ke pihak kepolisian setempat. Orang tua korban mengaku terkejut dan meminta pihak kepolisian menangkap para pelaku dan memberikan hukuman agar pelaku jera dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Besok kita akan melapor ulang ke Kapolsek, malam tadi sudah kami lapor tukan surat dari Kapolsek belum keluar, jadi kami mengajukan balik ke Kapolsek,” jelas Ayah Korban.
Pelaku yang melakukan perundungan diduga berjumlah tujuh orang, dan korban mengenali para perundung tersebut. Hingga saat ini korban berinisial W yang masih duduk di bangku SMA ini mengalami trauma, sesak nafas hingga sering pusing.
Menurut pengakuan korban beberapa pelaku ini masih dibawah umur dan tidak bersekolah lagi.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam