Paslon Cabup-Cawabup Muara Enim Nomor Urut 1 Menguat di Dua Kecamatan
Foto: Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim Periode 2025-2030 nomor urut 1 Dr. H. Ahmad Rizali, M.A., dan Dr. Hj. Shinta Paramita Sari, S.H., M.Hum (Foto: IST)
Muara Enim, MZK News – Dukungan Paslon Cabup-Cawabup Muara Enim nomor urut 1 Al-Shinta, Dr. H. Ahmad Rizali, M.A., dan Dr. Hj. Shinta Paramita Sari, S.H., M.H., menguat di dua kecamatan yaitu masyarakat Desa Penanggiran, dan Desa Sumaja Makmur,
Kecamatan Gunung Megang dan di Kecamatan Lubai Ulu, yaitu di Desa Lubai Persada, dan Desa Mekarsari Desa Lubai Persada dan Desa Mekar Jaya.
Hal ini terlihat Antusias masyarakat dalam menyambut dan menghadiri kampanye Al-Shinta pada Sabtu (9/11/2024).
Al-shinta konsisten melakukan kegiatan kampanye dialogis yang mana pada kali ini melakukan kampanye dengan cara blusukan di empat desa dan di wilayah Kecamatan Gunung Megang kemudian beralih ke kecamatan Lubai Ulu.
Kedatangan H. Ahmad Rizali dan Hj. Shinta Paramita Sari ke desa tersebut mendapatkan sambutan hangat serta antusiasme masyarakat terutama kalangan ibu-ibu yang menginginkan Al-Shinta menjadi Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim periode 2025-2030.
Dalam kampanye tersebut, Al-shinta dengan jargon Muara Enim SMART menyampaikan visi misinya.
Selain itu, Kampanye blusukan yang dilakukan pasangan kolaborasi birokrasi dan akademisi, praktisi hukum ini, untuk menyerap aspirasi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga apa yang menjadi problem masyarakat tersebut, nantinya dapat ditindaklanjuti jika nantinya pasangan ini mendapatkan amanah masyarakat terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim pada Pilkada 27 November mendatang.
Pada kampanye tersebut, Al-Shinta menyampaikan program pembangunan unggulan yang akan dilaksanakannya. Salah satu program unggulannya mendorong peningkatan pembanguan di sektor pertanian dan perkebunan.
Menurut Al-Shinta, sebagian besar pekerjaan dan pendapatan masyarakat di pedesaan berasal dari sektor pertanian dan perkebunan, yaitu petani padi dan karet, untuk itu kita sudah siapkan program bibit yang baik dan murah pupuk subsidi yang mudah dan murah, yang nantinya akan disubsidi dari dana APBD kabupaten.
Lanjut Al-Shinta, pembangunan pertanian tidak hanya ditujukan pada peningkatan produksi pertanian saja, yang paling penting adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama dalam sektor pertanian.
“Hasil pertanian selama ini melimpah, namun hal tersebut tidak lantas membuat petani menjadi sejahtera. Karena bukan petani yang menentukan harga produksi pertanian, petani selalu dapat untung kecil dari hasil produksi mereka,” ujarnya.
Keuntungan yang kecil tersebut disebabkan karena panjangnya jalur distribusi hasil produk pertanian yang mengakibatkan perbedaan harga yang tinggi ditingkat petani.
“Distribusi panjang harus dipangkas,” tegasnya.
Selain memangkas rantai distribusi, hasil produksi pertanian yang dijual sebagai bahan mentah.
“Menurutnya juga ditenggarai sebagai faktor lain rendahnya keuntungan yang dinikmati petani,” imbuhnya.
Harusnya, kata Al-Shinta, hasil produksi pertanian itu diolah menjadi bahan siap jadi untuk meningkatkan nilai tambah. Selain itu, untuk membantu kebutuhan sarana produksi pertanian (Saprodi), pihaknya juga menyiapkan program unggulan menyediakan bibit unggul untuk para petani di Kabupaten Muara Enim.
“Untuk saprodi, kita telah menyiapkan program unggulan yaitu penyediaan bibit unggul bersubsidi untuk tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan perdesaan,” ujar Al-Shinta disambut riuh tepuk tangan ratusan masyarakat.
Sedangkan, Cawabup Hj. Shinta Paramita Sari menambahkan, selain sektor pertanian untuk membantu pembangunan desa sudah ada keberadaan dana desa, kesempatan desa untuk meningkatkan kesejahteraan terbuka lebar dengan adanya dana desa.
“Pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah desa untuk menggunakan dana desa dan memberdayakan potensi lokal yang dimiliki desa,” ujarnya.
Terkait dana desa, Shinta mengatakan, akan mendorong pemerintah desa mengoptimalkan penggunaanya, sehingga dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian di desa. Salah satunya dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa menampung hasil pertanian warga desa dan pengolahan pasca panen.
“Pemerintah desa akan kita dorong membuat BUMDes yang bisa menampung hasil pertanian dan pengolahan hasil pasca panen untuk distribusikan dan dipasarkan sebagai produk unggulan desa,” tegasnya.
Juru Kampanye Al-Shinta, Dr. Firmansyah, S.H.,M.H., dalam orasinya menyampaikan bahwa Paslon Al-Shinta nomor urut 1 berjanji akan menuntaskan masalah krusial dalam kehidupan masyarakat seperti masalah pendidikan, masalah kesehatan, masalah penyediaan lapangan pekerjaan dan masalah sosial kemasyarakatan, pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan petani.
Ia mengatakan, pasangan calon Al-Shinta tidak perlu diragukan lagi karena keduanya merupakan tenaga profesional dan terampil dalam bidang masing-masing.
“Mari kita berjuang dengan semangat yang tinggi untuk memenangkan Al-Shinta. Kenapa harus memenangkan Al-Shinta? Karena H. Ahmad Rizali mewakili hati nurani bapak-bapak dan Hj. Shinta Paramita Sari mewakili hati nurani ibu-ibu sehingga konseptor pembangunan berimbang,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga desa Lubai Persada mengatakan, bahwa program serta visi misi Paslon Al-Shinta yang telah disampaikan oleh paslon adalah program yang pro rakyat.
“Keinginan kami terjawab sudah. Apa yang disampaikan bapak H. Rizali dan Ibu Hj.Shinta benar-benar program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat bawah.
“Kami menginginkan pemimpin seperti Al-Shinta karena memiliki konseptor program pro rakyat,” jelasnya.
Reporter: UjK
Editor: Khoirul Anam